Cast by Anggi Sombara from Indonesi

My name Anggi Sombara but my nickname Kang Mas Murangok .. so ... I and my tribe native to Indonesia Sunda was born on November 9, 1987 ... height is only 165 cm (approximately) and my weight is only 46 (it's also more or less) for running hard enough when there are things or tragedies that make me scared like fire, chasing thieves, and in pursuing debt collectors ... my life in Indonesia is quite good and the terpeting I could fill my stomach every day even though the word "debt" is always approached ...

maybe I can be fairly handsome and sweet (the mother either if the word neighbor??) to taste her taste in my country ... but unfortunately I failed to seduce a man and a woman to be single and unmarried status now again ... but never mind "is a prolonged single person who will get the best mate" is that right???

therefore I formulated that single is the road to heaven because there is no such thing as free sex misleading and assist populations virgin girl .. I might make an organization that emotion can also mental moral support, his organization is the World Organization of the Virgin Collectors (WOVC)

cool is not it??? if only the United Nations look at my blog and read this .....
maybe I'm just too shy or do not have the strength for approaching women or effeminate (not accomplished if the sissy) ouch .... not to be pessimistic like this man! just calm down I can definitely get as cast Rogan in the movie X-men whose lips makes me giddy because her lips sweet as sweet crazy Java .... nikmatin just this guys photo below ... I want to clean my body in the bathroom because it's already time to shower .... see u ....

Posted by
Angghy Bazza Zhoumbhara

More

10 Artis Indonesia Yang Menjadi Model Seksi Majalah Dewasa

1. Bella Saphira

Bella Saphira yang lahir di Magelang, 6 Agustus 1973 memang lebih dikenal sebagai penyanyi dan aktris sinetron. Namun wanita berdarah Sumatera Utara ini juga pernah bergelut di dunia modelling. Ia mengawali karirnya dalam dunia entertain setelah masuk dalam jajaran finalis Gadis sampul 1998. Setelah itu, ia mendapat banyak tawaran iklan, film, dan namanya pun semakin naik daun. Di tengah kesuksesannya menjadi bintang iklan, penyanyi, dan pemain film, Bella didaulat untuk menjadi model cover sebuah majalah pria dewasa, Popular untuk edisi Maret 2006.

Name: bella.jpg Views: 41581 Size: 51.1 KB

2. Andhara Early

Edisi perdana Playboy Indonesia terbit pada 7 April 2006. Kontroversinya terjadi bahkan sebelum edisi pertama itu diluncurkan, bertepatan dengan maraknya pro-kontra Rancangan Undang Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP). Adalah Andhara Early, wanita kelahiran Balikpapan, 11 September 1979 yang menjadi model cover edisi perdana tersebut. Dia yang lebih dikenal sebagai presenter ini pun harus berurusan dengan pihak berwajib karena hal tersebut. Cover majalah tersebut memang tak memuat gambar yang vulgar, namun yang menjadi masalah adalah foto-foto di bagian dalam. Tak hanya Early, beberapa selebriti yang berpose seksi untuk edisi perdana Playboy Indonesia pun ikut diciduk.

Name: andhara+erly.jpg Views: 37536 Size: 25.7 KB

3. Wulan Guritno

Wanita kelahiran London, Inggris, 14 April 1980 ini memang lebih dikenal sebagai seorang aktris. Aktingnya di beberapa film Indonesia pun tak perlu diragukan lagi. Kini ia pun mencoba merambah dunia balik layar, menjadi seorang sutradara. Meski lebih dikenal dalam dunia perfilman, namun Ibu tiga anak ini juga kerap tampil sebagai model foto. Salah satunya adalah cover majalah pria dewasa, Popular untuk edisi Juli 2006. Dalam cover majalah yang terbit enam tahun lalu ini, Wulan tampak cantik dengan smokey eyes dan make up yang tidak berlebihan. Kemben hitam yang dipakainya pun membuat tampak seksi.

Name: wulan.jpg Views: 37679 Size: 46.6 KB

4. Femmy Permatasari

Wanita bernama lengkap Femmy Permatasari Tjandra ini lahir di Jakarta, 6 Desember 1973. Ia dikenal sebagai seorang aktris, meski sebenarnya karir entertainnya berawal dari 1996 saat menjadi model majalah Femina dan model majalah Film. Setelah Multivision Plus mengontraknya secara ekslusif selama dua tahun, nama Femmy pun naik daun sebagai pemain sinetron. Ia juga akhirnya dikenal sebagai seorang presenter sebuah program televisi.Mengingat awal karirnya sebagai model, Februari 2007 Femmy kemudian kembali nampang di cover sebuah majalah pria dewasa, Popular. Berbalut baju merah ini, Femmy tampil lumayan berani dan cukup seksi

Name: femmi.jpg Views: 36855 Size: 48.8 KB

5. Enno Lerian

Dulunya ia dikenal sebagai penyanyi cilik yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Lagunya Si Nyamuk Nakal pun masih lekat dalam ingatan mereka yang masa kecilnya tumbuh di era 90an.Beranjak dewasa, Enno tak lagi aktif menyanyi. Ia justru lebih dikenal sebagai pemain sinetron yang sudah membintangi beberapa judul seperti Deru Debu, Bintang Rumah Susun, dan masih banyak lagi. Pada Oktober 2008, ia didaulat menjadi model cover sebuah majalah pria dewasa, Popular. Penampilannya sederhana, tidak terlalu mengumbar aurat, meski memang bagian dadanya agak terbuka.

Name: enno.jpg Views: 36083 Size: 42.9 KB

6. Rebecca Reijman

Rebecca Soejati Reijman yang lahir di Den Haag, Belanda, 21 Februari 1985 dikenal sebagai seorang penyanyi. Kiprahnya dalam ranah musik Indonesia dimulai pada tahun 2007, saat ia merilis album pertamanya, KATA HATI. Pada Januari 2011, Rebecca didaulat menjadi model cover majalah pria dewasa, FHM. Dalam cover itu disebutkan, "Wanita paling seksi menurut pilihan anda: Rebeca Reijman... Kami Setuju! Penampilannya yang berani dalam gambar itu memang cukup membuat siapa saja setuju jika Rebecca dipilih menjadi wanita paling seksi. Dalam balutan two piece, tubuh indah Rebecca sangat menarik perhatian.

Name: rebbeca.jpg Views: 35747 Size: 53.8 KB

7. Aura Kasih

Wanita yang satu ini lebih dikenal sebagai seorang penyanyi. Wajahnya sering menghiasi program-program musik di televisi. Ia juga kerap mengisi berbagai acara musik offair. Sebagai seorang selebriti yang terbilang seksi, Aura Kasih kerap menjadi sorotan karena penampilannya. Ia pun sempat didaulat untuk menjadi model cover majalah Popular untuk edisi April 2011.

Name: aura.jpg Views: 6185 Size: 44.5 KB

8. Manohara Odelia Pinot

Namanya melejit karena kasus penganiayaan yang kabarnya dilakukan oleh mantan suaminya yang merupakan kerabat kerajaan dari negeri seberang, Malaysia. Sejak itu wajah Manohara pun menghiasi infotainment dan berbagai media lain. Tawaran bermain film dan berbagai hal yang berhubungan dengan entertain pun membanjirinya. Termasuk salah satunya adalah menjadi model cover salah satu majalah pria dewasa yang terbit secara online, Male untuk edisi November 2012.

Name: manohara.jpg Views: 34996 Size: 35.9 KB

9. Qory Sandioriva

Wanita kelahiran Jakarta, 17 Agustus 1991 ini dikenal sebagai Puteri Indonesia 2009. Ia juga mewakili Indonesia dalam ajang Miss Universe 2010 lalu. Ia pun kerap tampil dalam berbagai kegiatan terkait tugasnya sebagai pemegang mahkota Puteri Indonesia. Bulan ini, Qory Sandioriva tampil elegan dalam cover salah satu majalah online pria dewasa, Male. Posenya dalam gambar itu tidak terlalu vulgar. Pakaian yang dikenakannya pun gemerlap anggun, pas menempel di tubuhnya

Name: qory.jpg Views: 34827 Size: 42.8 KB

10. Tina Toon

Sebagai seorang penyanyi cilik, nama Tina Toon memang cukup dikenal. Badan gendut bulat, goyangan kepala yang khas, dan lagu Bolo-Bolo menjadi tiga hal yang melekat dalam diri gadis yang kini telah beranjak dewasa ini. Kini ia bukan lagi Tina gendut yang menyanyikan lagu anak-anak. Ia menjelma gadis seksi yang juga tergabung dalam sebuah girlband. Namun, menyanyi dan menari masih menjadi kegiatannya. Namanya menjadi pembahasan di media belakangan ini. Penampilannya yang memukau dalam cover majalah pria dewasa, Popular edisi Desember 2012 memang cukup sukses membuat banyak orang melongo.

Name: tina+toon.jpg Views: 6834 Size: 39.8 KB

Sumber : 10 Artis Indonesia Di Majalah Dewasa Paling Heboh

Posted by
Angghy Bazza Zhoumbhara

More

Film Terbaru Cinta Laura Dan Salah Satu Pemain HERRYPOTTER (The Philosopher)


The Philosophers

Film Hollywood Drama, Fantasi dan Sci-Fi ini menceritakan tentang para lulusan siswanya mengikuti yang ditantang guru untuk mengikuti pelajaran filsafat di salah satu sekolah Internasional di Jakarta. Guru filsafat mengajak sepuluh lulusan murid untuk mengikuti kegiatan apabila kehidupan manusia telah musnah oleh senjata pemusnah masal.
Film ini bertemakan Sci-Fi yang sungguh luar biasa. Tempat lokasi film ini sebagian besar berada di kawasan wisata di Indonesia. Sungguh menbanggakan bagi kita semua. Film ini dibintangi oleh James D'Arcy yang pernah bermain pada film Spykid.
Patut ditunggu film The Philosophers ini kehadirannya.
The Philosophers
Tempat yang menjadi pemutaran film The Philosophers:
1. Monas
Siapa yang tidak mengenal Monumen Nasional? Dibangun saat kepemimpinan Presiden Soekarno pada 1961 silam, Monumen setinggi 132 meter tersebut terlihat begitu gagah sebagai simbol kebesaran bangsa Indonesia. Dan jika kita mencermati trailer dari film The Philosophers, akan terlihat Cinta Laura yang tengah bergelantungan di sisi atasnya hingga akhirnya terjatuh.

2. Candi Prambanan
Dibangun pada abad ke 9, Candi Prambanan atau yang juga dikenal Candi Roro Jonggrang tersebut tercatat menyimpan sejarah budaya yang luar biasa. Menggambarkan Trimurti yang merupakan tiga elemen dari kebesaran Sang Kuasa, Candi yang terletak di Jogjakarta tersebut masih berdiri megah hingga sekarang.

Didalam film The Philosopers, Candi ini tercatat sebagai lokasi utama dari tugas yang diberikan oleh sang guru filsafat tersebut. Dan kalau Anda sempat menonton trailernya, akan terlihat visualisasi indah yang digabungkan dengan efek yang sangat menarik.

3. Gunung Bromo
Gunung Bromo terletak di Jawa Timur. Tercatat sebagai salah satu gunung api yang masih aktif di Indonesia, Gunung ini selalu terlihat menawan dengan kabut serta kawahnya yang luar biasa indah. Dan tampak begitu eksotis, maka tak heran jika lokasi ini kerap dijadikan pilihan untuk menjadi tempat syuting dari film-film terkenal di Indonesia, termasuk salah satunya The Philosophers.

4. Pantai Belitung
Pantai-pantai disepanjang Pulau Belitung bisa dibilang merupakan salah satu pantai terindah yang ada di dunia. Memiliki pasir putih serta warna laut yang begitu biru. Tak ada satupun orang yang sanggup meragukan keindahannya. Dan di film The Philosophers, pantai ini akan menjadi salah satu lokasi yang muncul dari pintu-pintu bunker. 





Wisata the philosophers

Posted by
Angghy Bazza Zhoumbhara

More

Catatan Awal Sejarah Banten Selatan 1950-an, Cerita Keterpencilan, Cerita Orang Kenekes dan Pantai Carita

1355559114463758518
Bung Karno dan Rakyat Baduy pada 1950-n (kredit Foto rosodaras.wordpress.com)
Hingga awal 1950-an  Banten termasuk daerah yang paling terkebelakang.  Suatu hal yang cukup ironis mengingat di bekas Kesultanan itu awalnya termasuk kawasan maju di Nusantara pada abad ke 16-17.   Namun keberadaan VOC dilanjutkan kolonialisme Belanda memporakporandakan peradaban ini.   Sekalipun praktis sudah ditaklukan dengan  kesultanan dihapuskan pada 1832, bukan berarti kawasan ini mau begitu saja damai pada pemerintah Kolonial.
Sepanjang abad ke 19 hingga akhir penjajahan Belanda daerah ini tersohor karena suka memberontakan dan semangat keagamaannya tinggi. Yang paling besar dan menakutkan bagi orang Eropa ialah Pemberontakan Cilegon 1888 dan Pemberontakan PKI 1926.  Menurut Michael C. Williams1 kebanyakan pemimpin pemberontakan adalah para ulama , keturunan sultan dan bangsawan ulama yang tersisih. Pemerintah Kolonial juga merekrut para pangrehpraja dari luar Banten yang kurang dihormati oleh penduduk setempatnya.  Selama masa revolusi Banten menjadi daerah wild-wild west di  Pulau Jawa yang enggan dimasuki tentara Belanda.
Seperti yang juga dituturkan Michael C. William1, secara keseluruhan Banten sejak abad ke 19 secara ekonomis dan politis memang terpencil.  Penduduk kota Serang pada abad ke 19   sekitar  10 ribu jiwa.  Hingga 1950-an Banten bagian Utara yang relatif sudah dibangun  sejak masa Kesultanan hingga masa Kesultanan,  tetap tertinggal dibanding bagian lain di  Jawa Barat.
Ketertinggalan yang menyolok adalah  pada infrastruktur  pendidikan.  Di kota Serang memang ada sekolah guru, sekolah kepandaian putri, sekolah teknik, serta 4 sekolah menengah.  Hanya satu di antara sekolah menengah itu  sekolah negeri. Tiga lainnya sekolah partikelir, yaitu SMA di bawah Krishna Dwipayana, Sekolah Menengah Islam dan Sekolah Mardi Juana.   Sayangnya jumlah lulusan Sekolah Rakyat sendiri masih sedikit.
Pada 1954 saja di Kabupaten Serang lulus 550 murid dan ini tiga kali lipat lulusan pada 1953.  Sedangkan yang lulus SMP hanya 180 orang pada 1954 dan itu naik 25% dari tahun 1953 (Pikiran Rakjat, 19 Agustus 1954).  Pada 1955 jumlah lulusan SR di Serang meningkat menjadi 1500 orang.  Namun hanya 256 anak yang bisa ditampung di satu-satunya  SMP Negri Serang (Pikiran Rakjat, 3 Juni 1955). Hingga 1955 hanya 113.156 orang  yang bisa baca tulis dari 523.744 penduduk di kabupaten itu (Pikiran Rakjat, 3 Agustus 1955).
Catatan mengenai masa silam Sejarah Banten Selatan  yang saya kumpulkan berkisar  soal bencana ekologis akibat meletusnya Gunung Krakatau pada 1883  yang menghancurkan Anyer, hingga cerita-cerita dongeng, legenda atau mitos mengenai Tanjung Lesung atau tiga desa yang berkaitan dengan asal usul Suku Baduy, seperti Cibeo, Cikeusik dan Cikartawarna.2 Selebihnya sejarah Banten Selatan adalah sejarah keterpencilan, kemiskinan dan penindasan, seperti  diungkapkan Multatuli dalam Max Havelaar.3
Pada 1950 Banten Selatan lebih parah dibanding.  Untuk sarana pendidikan Kabupaten Pandeglang  mempunyai  sekitar 40 gedung SR milik pemerintah yang harus menampung sekitar 37000 anak usia sekolah.  Untungnya masih ada 250 Madrasah yang tersebar di kabupaten ini.   Tiap tahun murid yang lulusan SR sekitar 300 anak, namun hanya segelintir yang mampu melanjutkan ke bangku SMP (Pikiran Rakjat, 20 September 1954). Itu cerita tentang infrastruktur pendidikan di awal 1950-an.  Bagaimana dengan perhubungan?
Awal 1950-an sarana perhubungan darat adalah masalah besar. Majalah Siasat edisi 240, 18 November 1951 melaporkan kondisi Bayah, daerah yangdisebutkan sebagai  paling terpencil di ujung Banten Selatan.  Bayah  ini dihubungkan dengan Saketi sejauh 96 km, Rangkasbitung 140 km dan Pelabuhanratu 138 km.  Dari tiga jurusan ini tidak ada satu kendaraan pun yang mempunyai trayek tertentu dan tidak setiap hari ada kendaraan  yang mencapainya.
Pada masa itu paling cepat tiga hari sekali, namun kerap seminggu bahkan hingga sepuluh hari sekali ada mobil truk yang mendatangi Bayah.  Jika warga Bayah ingin keluar dari daerahnya menumpang  di bak truk maka bersiap berjejal dengan tumpukan barang ikan asin dan terasi. Karena kondisinya jalannya rusak, harus siap juga terguncang-guncang hingga kondisinya kerap lemah dalam berjalanan yang memakan waktu berjam-jam.  Sebagai catatan pada waktu itu  sekitar 50 persen jalan besar Bayah-Sukabumi  dimiliki partikelir.
Sebetulnya  masa Jepang ada jalan kereta api, lin Saketi Bayah  dan Rangkasbitung-Labuhan sepanjang 90 Km.  Lin ini menembus daerah belukar dan tanah jurang.  Infrastruktur ini dibangun untuk keperluan pengangkutan batubara di Cihara. Namun untuk menghidupkan kembali jalur kereta api ini tidak ekonomis.  Banten Selatan waktu itu hanya hanya mempunyai penduduk 117.975 orang.  Kalau lebih dirinci penduduk Bayah hanya 13.435 orang.    Bila dihitung sekitar sepuluh persennya yang membutuhkan kereta api, maka setiap bulannya penumpang KA hanya 393 penumpang.  Begitu juga potensi ekonomi pada 1950-an hanya 411 ton karet dan kopra (Siasat, edisi 258, 6 April 1952).
Baru setelah lama mendapatkan desakan dari rakyat dan instansi di Banten Selatan pada 1 Januari 1953 Dinas Perhubungan  membuka jalur angkutan umum yang diselenggarakan oleh DAMRI. Perhubungan sangat penting artinya bagi perekonomian rakyat.   DAMRI diberitakan akan membuka kantor di Ibukota Kewedanaan melamping. Trayek yang dijalani antara lain Saketi-Malamping pulang-pergi sejauh 60 Km., Malimping-Bajah 36 Km.
DAMRI menyediakan 8 bus termasuk cadangan. Karena tak ada transportasi harga 1 Kg gaplek di Malimping 25 sen, di Jakarta harga bisa mencapai  75 sen karena jarang angkutan.  Di daerah itu sampai ada kebiasaan orang berjalan kaki sejauh 30 km dalam sehari penuh.  Truk bawa penumpang laksana pindang laki-laki maupun jadi satu muatan dengan barang (Pikiran Rakjat, 2 Januari 1953).
Namun pada 1955 masalah perbaikan jalan Saketi-Malimping ini mencuat lagi.  Rusaknya jalan raya dan masih daruratnya jembatan membuat DAMRI juga tidak mampu melayani kebutuha n rakyat.  Jalan kereta api tertutup oleh rumput dan bekas peralatan pertambangan batubara di bayah menjadi ongggokan  besi tua yang beratnya sampai 300 ton. Di Banten selatan disebutkan rakyat hanay hidup dari pertanian  dari padi berupa  sawah sekitar 6000 ha dan huma 21.000 ha. Hasil lain kopra dan palawija hanya sekitar 40 ton.  (Pikiran Rakjat, 12 september 1955).
Begitu juga infrastruktur jalan raya  di Pandeglang umumnya rusak parah hingga 90 persen dari seluruh jalan. Beberapa jembatan seperti  Cimaba rusak berat .  Pada Maret 1954 rusaknya infrastruktur ini mencuat ke surat kabar.  Akibat kerusakan jalan ini ongkos angkutan umum menjadi lebih mahal. (Pikiran Rakjat, 23 Maret 1954).   Pada awal 1954 hanya dua gedung baru yang direncanakan dibangun.  Gedung untuk Jawatan Pertanian Kabupaten Lebak dengan bioaya Rp135.620 dan Gedung Kantor Jawatan Pertanian Kabupaten Pandeglang dengan biaya Rp122.000 (Pikiran Rakjat, 6 Februari 1954).
Infrastruktur kesehatan juga tidak memadai. Rumah Sakit Umum Serang  pada 1954 hanya mempunyai 24 kamar dan 225 tempat tidur pasien. Memang jumlah pasien yang dirawat tiap bulannya masih berkisar 150 hingga 200 pasien.  Tenaga dokter hanya dua orang, di antaranya dr.Rachteck yang masih berkebangsaan Belanda.  Jumlah ini sangat tidak memadai karena harus menangani pasien yang datang setiap hari rata-rata seratus orang.    Pada akhir Desember 1954 penyakit TBC menghantui Banten, membuat daerah berteriak minta bantuan tenaga dokter (Pikiran Rakjat, 27 Desember 1954).
Ke kawasan lebih selatan lagi? Lebih parah lagi.  Bayah misalnya  masa itu juga dihadapkan dengan epidemi Malaria.  Tapi hanya ada satu poliklinik dan hingga 1951 tidak mempunyai tenaga kesehatan memadai.  Pada Juli hingga Oktober 1950 pernah ada juru rawat terdidik, namun ditarik kembali oleh Kepala Kesehatan Kabupaten Lebak ke Rangkasbitung, karena di sana juga ada kekurangan tenaga.
Saya menemukan sedikit  catatan tentang gangguan keamanan di daerah Pandeglang, Banten  Selatan.  Pagi hari   10  November 1954  sebuah opelet dari arah Serang ke Pandeglang, di Palima  dicegat 15 orang bersenjata karabyn dan golok.  Oplet penuh penumpang dan barang ini dirampok dan kerugian sebesar  Rp20.000.  Gerombolan ini diperkirakan anak buah Samsudin (salah satu pimpinan gerombolan bersenjata pada 1950-an)  yang memang tidak mau menyerah pada pemerintah (Pikiran Rakjat, 15 November 1954).
Menjelang  Pemilu 1955, terjadi berapa gelombang penyerahan gerombolan bersenjata. Seperti yang dilaporkan Tubagus Subadisastra, Sekretaris Panitia Penyelesaian Penyerahan Gerombolan Daerah banten pada Maret 1955 tercatat 178 orang menyerahkan diri.   Latar belakang ternyata banyak yang berasal dari  pejuang kemerdekaan.  Sebanyak 15 pucuk senjata api juga ikut diserahkan (Pikiran Rakjat, 29 Maret 1955).
Pada Juni 1955 sebanyak 40 anggota gerombolan bersenjata menyerahkan diri dan kembali ke masyarakat .  Sementara di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang  sebanyak 9 anggota gerombolan bersenjata dari Darul Islam ditembak mati dan 7 pucuk senjata disita. (Pikiran  Rakjat, 3 Juni 1955).  Sekalipun  ideologi Islam tampaknya kuat dalam masyarakat Banten,  Darul Islam tidak terlalu berakar di kawasan ini, baik di bagian utara maupun selatan. Mungkin hal ini terjadi karena hubungan antara elite Banten dan elite Priangan seperti dalam sejarahnya tidak terlalu mesra.
Novel karya sastrawan Pramudya Ananta Toer berjudul  Sekali Peristiwa di Banten Selatan, Jakarta: Dipantara, 2006  secara tak langsung juga menceritakan hal itu. Walaupun tidak jelas di  daerah mana lakon ini terjadi, namun dia menyebutkan adanya Romusha dan itu adalah kawasan  Bayah, Lebak yang pernah ada kasus Romusha yang begitu getir.  Keberadaan Darul  Islam di daerah itu dimungkinkan hanya karena keterpencilannya saja. Soal kemiskinan masyarakat desa seperti yang disinggung dalam novel itu memang ada faktanya.
Perhatian Terhadap Orang Baduy
Orang Baduy menjadi pembicaraan yang cukup ramai di media massa antara 1954 dan 1955.  Sekitar pertengahan 1954 orang- orang Baduy dikabarkan menyerahkan sebagian pengelolahan kehutanan di wilayahnya kepada Jawatan Kehutanan.  Pihak pemerintah  memanfaatkan hal itu untuk mengadakan penyelidikan di kawasan terpencil. Setelah adanya perjanjian tidak mengambil foto, tidak ada anggota rombongan merokok dan tidak boleh memasuki kawasan Arca Domas pada 15 Juli hingga 22 Juli 1954 suatu delegasi dipimpin Residen Banten mengunjungi wilayah Baduy. (Pikiran Rakjat, 2 Juli 1954). Bung Karno sendiri pernah singgah di Banten pada 1951 dan juga bertemu utusan Masyarakat Baduy.
Latar belakang juga didasari kunjungan dua orang Baduy pada 3 Juli 1954 bernama Saltiwin dan Darjeuni (83 tahun) ke Istana Bogor menghadap Presiden Sukarno meminta supaya Leuweung titipan kebuyutan mereka dilindungi dari penyerobotan yang dilakukan orang luar.  Peristiwa penyerobotan itu ternyata mengakibatkan rusaknya stroomgebield Kali Ciujung seluas 199.750 hektar yang meliputi kawasan Lebak dan sebagian Kabupaten Bogor.  Hal itu terjadi sejak berapa tahun sebelumnya hingga air di Kali di Ciujung tinggal 14,2 persen. Permintaan itu berulang kali  dilakukan dalam dua tahun ke Jawatan kehutanan, Pamongpraja dan Kementrian Dalam Negri.  (Pikiran Rakjat, 22 Juli 1954)  .
Dalam Agustus 1952 Sekretaris jendral Dalam Negri sebetulnya sudah mengeluarkan larangan supaya Hutan Baduy jangan diganggu dan dijadikan huma (tempat penanaman padi) secara liar oleh rakyat.  Pada tahun berikutnya, tepatnya bulan Oktober  dua orang pembesar yang dikirimkan Menteri Agraria, Mr. Singgih dan Gandasubrata mengadakan rapat di Kecamatan Leudamar, Kabupaten Lebak juga dihadiri perwakilan orang baduy.  Dalam rapat itu disebutkan ada anjuran agar  separuh hasil huma atas bekas daerah Hutan Baduy diserahkan kepada orang Baduy. Namun perwakilan Baduy menolak, sebab ayng dminta agar hutan mereka dilindungi.
Pada 1953  beberapa orang dihukum karena serobotan hutan. Namun pengerusakan masih tetap terjadi hingga 1954 hutan seluas 500 hektar dalam wilayah Baduy digunduli.  Itu sebabnya laporan sampai ke Sukarno.  Luas daerah Baduy pada waktu itu sekitar 5121 hektar. Jumlah penduduknya menurut catatan resmi sekitar 1750 jiwa. Namun ada  yang menyebutkan sekitar 2300 jiwa (Berita Antara, 22 Juli 1954)
Sekitar enam puluh orang terdiri dari para pamongpraja tiba di Gajeboh (sebuah kampong dalam wilayah Baduy)  pada 16 dan 17 Juli 1954. Mereka berjalan kaki memasuki Baduy sesuai kesepakatan.  Rombongan yang terdiri dari Residen Banten Raden Basarah Adiwinata , Bupati Rangkasbitung dan stafnya mengadakan pembicaraan dengan perutusan dari tiga puun (yaitu Puun Cibeo, Puun Cikeusik, Puun Cikartawarna).
Dalam pertemuan Residen Banten bersedia melindungi hutan di daerah Baduy dalam pengertian dijadikan hutan lindung dan bukan hutan tertutup.  Tapi untuk itu ada penetapannya, yaitu harus ditentukan petanya, diperlukan sejumlah  patok untuk batas. Pihak Baduy setuju dengan sebutan hutan lindung, tetapi menolak pemasangan patok.  Alasannya oleh buyut mereka hutan itu dilarang diinjak orang luar.
Ketika rombongan pemerintah singgah di Desa Karangcombong (di luar wilayah Baduy) didapat keterangan bahwa  penyerobotan terjadi karena tiap jiwa di desa itu hanya mendapat  tanah garapan seperempat hektar.  Sementara warga desa lainnya Desa Sobang juga kekurangan tanah.   Sejumlah took di desa itu  juga mengasut warganya agar menyerobot tanah di tanah dengan imbalan 20 persen dari hasil tanaman warga untuk Sang Pemimpin.
Rombongan juga singgah di Kampung Cibeo walau tidak ditemui Puun  dan dia hanya diam di rumahnya.  Menurut laporan Pikiran Rakjat 26 Juli   1954 (juga Kantor Berita Antara, 22 Juli 1954)  digambarkan Kampung Cibeo terdiri sekitar 22 rumah. Penempatan rumah di kampung itu tertata rapi. Di bagian selatan terdapat rumah Puun dan ujung bagian utara ada sebuah bale.  Antara kedua bangunan itu terdapat halaman terbuka.   Di sebelah barat berjer rumah Puun pareman, Baresansalapan, kokolot dan keluarga mereka.
Sesudah rombongan tiba, maka orang2 terkemua diantaranja seperti Residen Banten, Bupati lebak, Bupati Bogot, Kepala Djawatan kehutanan Banten  dan lain2nja dipersilahkan duduk di atas bale dengan muka ke arah selatan, jaitu ke arah rumah Puun.  Antara dua buah rumah dipsang tali dari barat ke Timur, para anggauta rombongan tidak diperkenankan melintasi tali itu.
Laporan lain tentang Orang Baduy disebutkan dalam Majalah Merdeka Tahun ke VII No.32 tertanggal 6 Agustus 1955 berjudul “Adat Istiadat Bangsa Kenekes Bangsa Indonesia”  disebutkan orang Badui menurut sejarahnya adalah orng-orang pelarian dari Kerajaan Pajajaran.  Pada waktu diperintah oleh Raja Prabu Siliwangi, Agama Islam masuk Jawa Barat dibawa oleh Ki Santang.   Penduduk kerajaan ini disebutkan tidak bisa lagi mempertahankan kepercayaan dan masuk Islam.
Sebagian rakyat yang masih memeluk kepercayaan lama pergi ke luar kerajaan. Mereka yang pergi terdiri dari 40 kuren ataau kira-kira berjumlah 150 orang. Orang-orang inilah yang dinamakan orang Baduy menurut  tulisan itu.  Mereka tinggal di Cikeusik, Cikatawarna dan Cibeo.  Nama Baduy seharusnya tidak pada tempatnya. Baduy bagi mereka kurang sopan dan mereka lebih suka disebut orang Kenekes.
Suku Kenekes terdiri dari dua golongan, golongan kejoroan (tertutup) dan golongan keluaran. Golongan yang tertutup terdiri 40 keluarga.  Kekuasaan tertingi Suku Kenekes adalah geurang puun semacam pendeta. Sementara urusan sehari-hari dikerjakan oleh geurang surat dan kekolot yang bisa disamakan dengan perdana Mentri dan Patih.  Berita Antara 22 Juli 1954 melaporkan bahwa Daerah Kejoroan pada 1950-an berpenduduk sekitar 240 jiwa. Wilayahnya dua pertiga wilayah Baduy.
Dinamika Politik
Pada Pemilu 1955 Masyumi menang telak di Keresidenan Banten meraup 225.747 suara, hampir dua kali lipat dari suara PNI 132.635 suara, disusul PSII 105.380 suara, NU 85.875 suara, IPKI 15 ribuan suara dan PKI hanya 10 ribuan suara (Pikiran Rakyat, 3 Oktober 1955). Itu menandakan sekalipun di Banten pernah ada pemberontakan PKI pada 1926- seperti yang saya singgung sebelumnya-  tidak jadi jaminan PKI bisa unggul  Tampaknya PKI dalam pemberontakan itu pada masa silam dan juga gerakan di awal kemerdekaan hanya karena berhasil menggalang kerjasama dengan ulama.
Di kawasan Banten Selatan, sekalipun daerah itu umumnya miskin, PKI kurang berhasil menanamkan pengaruh ideologinya.  Suatu yang ironis mengingat di daerah Banten pernah terjadi pemebrontakan PKi 1926 dan pada awal kemerdekan tokoh-tokoh PKI berperan seperti saya singgung di wal tulisan. Namun pada 1950-an secara formal PKI tidak kuat.    Masyarakat masih mematuhi ulamanya untuk memilih partai politik.
Di Kabupaten Pandeglang Masyumi  berhasil meraup 64.098 suara, PNI 41.404 suara, NU 23.770 suara, PSII 15.401 suara, IPKI 2824 suara dan PKI hanya merahi 2381 suara (Pikiran Rakjat, 4 Oktober 1955).   Keunggulan Masyumi juga terjadi di Kabupaten Lebak meraup 53.044 suara, namun di wilayah ini ditempel PNI tidak terlalu jauh 33.294 suara (Pikiran  Rakjat, 3 Oktober 1955).
Meskipun sama-sama didominasi Masyumi hubungan antar elite politik di Banten dan Jawa Barat tidak terlalu erat.   Merasa diabaikan dan banyaknya daerah yang terpencil tampaknya  membuat rasa tidak senang tokoh-tokoh politik di Banten.   Pada Februari 1957 benih-benih bahwa mereka adalah berbeda dengan bagain lain di Jawa Barat mulai mencuat.   Satu delegasi terdiri dari 7 orang gabungan dari DPD serang-Pandeglang dan melibatkan elite politik lintas partai seperti Masyumi, PNI, PSII dan NU. Delegasi itu  diketuai KH. Amin Djasuta didampingi Residen Banten R. Achjar Penna pada Jum’at 22 Februari 1957 menemui Sekretaris jendral Kementerian dalam negri.
Delegasi ini  menyuarakan tuntutan daerah Banten dan menyuarakan tuntutan biaya sebesar Rp 550.000.000.   Mereka mengancam akan menuntut Banten menjadi negara bagian sendiri bukan saja lepas dari Jawa Barat.   Yang mereka protes antara lain infrastuktur jalan raya Bayah-Saketi –Malimping yang terbengkalai terus, sawah-sawah di Banten Utara yang kehilangan fungsinya.  Bahkan menurut juru bicaranya  KMS Agustjik, sejumlah bangunan  SR roboh dan murid-muridnya belajar di gubuk-gubuk (Indonesia Raja, 23 Februari 1957).
Cerita Ekonomi Banten Selatan
Untuk mengembangkan perekonomian di Banten,  sejumlah kawasan di Banten Utara seperti Kramatwatu di Kabupaten Serang dan Banjar di Kabupaten Pandeglang diberdayakan menjadi lokasi transmigrasi penduduk dari Priangan Timur dan Cirebon.  Mereka umumnya petani  untuk membuka persawahan.
Kawasan Banten Selatan lebih menyedihkan. Sekalipun  di sejumlah daerah terdapat berbagai komditi pertanian,perkebunan  pertembangan dan perikanan laut yang  potensial.  Namun imbasnya pada masyarakat Banten Selatan  tak terasa. Di bidang perkebunan, potensi  yang paling kuat ialah perkebunan karet di kawasan Pandeglang  seluas 3879,71 Ha dengan hasil 1880.00/kg pada 1952. Jumlah ini meningkat pada 1952 sebanyak 2824,50 kg.4
Areal persawahan diperluas terutama pada 1954. Kawasan Curugrame, lebak  dibangun sebuah dam yang mampu mengairi sawah-sawah seluas 1700 Ha.  Biayanya sebesar Rp325.000 ditanggung Kantor Penempatan tenaga. Perluasan sawah juga terjadi di Cilangkahan (juga di Lebak) dengan pembangunan dam  yang mampu mengairi 5000 ha sawah (Pikiran Rakjat, 20 Maret 1954).
Hasil kerja keras pamongpraja dalam 1954 setempat khususnya jawatan pertanian  lebih terasa di Kabupaten Pandeglang .  Pada tahun itu dilaporkan terjadi peningkatan luas sawah dari 33.706 hektar pada akhir 1953 meningkat meniadi 45.510 hektar pada akhir 1954.  Padi pun meingkat dari 22,5 kwintal per hektar pada 1953 menjadi 23,5 kwintal per hektar (Pikiran Rakjat, 26 Januari 1955).
Kawasan Sobang, Kabupaten Pandeglang juga dijadikan  daerah transmigrasi yang dibagi dua, yaitu Kampung Bojen dan Kampung Sobang dengan total 1082 Kepala Keluarga (4212 jiwa). Mereka didatangkan terutama dari Cirebon dan Majalalengka.  Mereka menempati 1068 rumah dengan fasilitas 14 langgar dan dua mesjid.  Tanah yang dibuka untuk pemukiman penduduk seluas 265,2 hektar dan yang dibuat sawah 1061 hektar dan ladang 795 hektar. Hasil ladang antara lain kacang ijo, kacang kedele, ubi matang dan singkong.  Sayangnya di Kampung Bojen penempatan transmigrasi ini mendapatkan masalah dengan penduduk asli yang juga menginginkan tanah yang sama (Pikiran Rakjat, 4 September 1954)
Pada 1954 menurut Jawatan Kehewanan daerah Banten,  jumlah hewan yang dimiliki penduduk memang mengalami peningkatan. Jumlah domba dan kambing pada 1953 berjumlah sekitar 195 ribu ekor menjadi 210 ribu ekor pada 1954. Jumlah kerbau dari 150 ribu ekor pada 1953 menjadi 155 ribu ekor pada 1954. Jumlah kuda dari 4500 ekor menjadi 4600 ekor dan jumlah sapi dan babi dari 400 ekor menjadi 500 ekor.  Hewan-hewan ini tidak saja dibutuhkan dagingnya tetapi untuk pertanian rakyat  (Pikiran Rakjat, 13 Agustus 1954).
Kawasan Cikotok, Cibeber, Lebak mempunyai tambang emas yang pernah dieksplorai Belanda pada 1930-an. Namun perang mmebuat aktifitas ini berhenti.  Pada 1958 Tambang emas Cikotok dibuka kembali pada 12 Juli 1958 dengan pengusahaan dikerjakan oleh NV Tambang Emas Tjikotok (TMT) yang berada di bawah manajemen NV Perusahaan Pembangunan Pertambangan (P3).5
Star Weekly edisi 655 19 Juli 1958 menyebutkan penyelidikan sebelum perang terdapat sekitar 800 ribu ton  batu yang mengandung emas di kawasan Cikotok. Di daerah Cirotan jumlah batu sebanyak 528.303 ton dengan kadar emas 10,9 gram dan perak 333 gram per ton.  Sementara di bukit Cikotok terdapat 256.000 ton batu dengan kadar emas 8,479 gram dan 649 gram perak per tonnya.  Biaya rehabilitasi tmbang emas Cikotok disebutkan sekitar Rp50 juta.
Dalam tulisan di  Star Weekly yang berjudul “Mentjari Emas di Tjikotok” itu terungkapkan  kawasan yang berjarak 120 km dari Sukabumi dan 60 Km dari Pelabuhanratu menghadapi kendala bahwa jaringan jalan yang menghubungakn Pelabuhan ratu-Cikotok dikuasai partikelir.  Setiap mobil umum yang melewati harus bayar Rp5.  Cikotok sebagai daerah yang miskin dan yang paling sepi di Jawa Barat masa itu.  Sebuah kutipan cukup mendeskripsikan bagaimana kawasan Cikotok pada 1958
Djika kita berdiri di atas puntjak bukit di pinggir daerah pertambangan kelihatan Samudera Hindia di Kedjahuan.   Di kaki-kaki bukit terdapat rumah bertjat putih, bedeng-bedeng pekerdja kasar jang kotor, rumah sakit, djalan-djalan jang sempit dan berbahaja,  berkelompok pada sebidang tanah konsesi seluas sekitar 2 km persegi, terpencil di antara gunung-gunung tandus…
Pada 1950-an Banten mulai mengembangkan perikanan laut dengan pusat di Labuhan. Di kota ini berdiri Koperasi Perikanan Laut Indonesia Warnasari.  Sejak berdirinya koperasi pada 1953 terjadi peningkatan hasil perikanan laut sebesar 25 persen hingga Agustus 1953. Para nelayan berhasil mengumpulkan 2500 kg ikan laut, bandingkan dengan 2000 kg selama 1951.  Jumlah perahu penangkap ikan milik anggota koperasi sebanyak 141 buah. Seperti halnya pada padi nelayan di Banten Selatan juga menghadapi sitem ijon dan perlunya modal buat perbaikan perahu.  Penjualan ikan secara langsung bukan melalui pengumpulan juga menjadi masalah.   (Pikiran Rakjat, 26 Agustus 1953).
Pada Februari 1954 Dewan Perikanan Laut memberikan bantuan kepada koperasi ini sebesar Rp36.000.  Selain di Labuhan sebetulnya ada koperasi nelayan lainnya di Carita, namun relatif lebih kecil.  Pada masa itu koperasi nelayan berfungsi menyelenggarakan pelelangan ikan hasil tangkapan para anggotanya. Sebesar 5% dari pendapatan bersih dari pelelangan itu digunakan untuk keperluan koperasi, seperti gaji pegawai 2,5 persen, sisanya untuk pinjaman, cadangan dan biaya kalau ada anggotanya mendapatkan kecelakaan.  Koperasi juga bertanggungjawab memberikan bantuan kredit pada  anggotanya dan mengadakan tabungan uang untuk antipasi musim panceklik (Pikiran Rakjat, 9 Februari 1954).
Selain perikanan laut, Keresidenan Banten 1950-an juga mengembangkan  perikanan darat.  Agaknya pada 1953 sektor ini mengalami kemajuan karena kebijakan memaksimalkan  empang, kolam dan rawa-rawa untuk ditanami bibit ikan membuahkan hasil. Luas areal yang dijadikan perikanan darat mencapai 19.505 Ha atau lebih luas dari 1952. Produksi ikan pun meningkat pada 1953 menjadi 5136 ton dibandingkan 1952 sebesar 1500 ton (Pikiran Rakjat, 2 Maret 1954).
Cerita  Carita  hingga Ujung Kulon
Pada 1953 kawasan pantai di Banten Selatan mulai dilirik warga Jakarta sebagai tempat untuk melepas penat.  Laporan yang dimuat dalam Star Weekly edisi 388 6 juni 1953 berjudul “Banten  Menarik  Pelantjongan”  merupakan salah satu sumber yang saya temukan mendeskripsikan bagaimana kondisi kawasan  itu pada 1953. Pada masa itu perjalanan dari Jakarta memakai kendaraan memakan waktu empat jam.  Pantai yang di dekat Merak itu dinamakan Florida Bay.
Pertama-tama hawa selama perdjalanan agak panas-beda daripada perdjalanan ke pegunungan Prianagn jang sedjuk-njaman.  Kedua, selewatnja Tjilegon jakni dalam babak eerdjalanan tercahir ke Merak  sepandjang 11 Km, djalanan tidak diasphal dan banjak debuh. Achirnja setibanja di tempat jang ditudju jang nampak di depan mata melainkan pantai laut jang lebar-pandjang dengan pohon-pohon njiur dan pepohonan ketjil-ketjil, tempo-tempo terseling dengan batang-batang pohon jang telah roboh…
Menurut  laporan dalam majalah itu para pelancong suka berteduh di bawah pohon nyiur. Mereka yang datang mulai dari orang-orang  yang berumur hingga anak-anak. Para pedagang dan makanan juga ramai masa itu. Pada 1950-an  pantai laut terbuka untuk umum berpiknik.
Tetapi siapa tahu, kalau-kalau kelak ada seorang jang bersemangat komersil mendapatkan pikiran membangunkan suatu tempat pemandian tertutup di situ…
Dua kilometer dari Cilegon orang tiba di jalanan bercabang dua. Sebelah kanan menuju Merak dan yang kiri menuju Anyer lor, sekitar 40 Km dari cilegon.  Jalan ini digambarkan bopeng dan banyak debu. Jauh sebelum tiba di Anyer Lor, pelancong melihat menara api (mercu suar) setinggi 60 Meter peninggalan zaman Belanda.
Beberapa  kilometer  melewati menara itu pelancong harus melalui jalan yang berbelit-belit sepanjang pantai dan akhirnya tiba di Desa Karangbolong.  Nama ini diambil dari nama sebuah bukit karang agak besar dan di tengah-tengahnya sebelah  bawah berlubang setengah bundar besar mirip pintu gerbang.  Pada 1950-an tempat itu dikenal karena kerap dijadikan  lokasi syuting film.
Para pelancong keturunan Tionghoa menyukai  klenteng yang berada dekat Karangbolong.  Klenteng ini berdiri sekitar 200 tahun sebelumnya  (dihitung dari 1953). Yang membangun seorang bernama Kho Tjay Koan dari Lamceng (Hokian).  Disebutkan setiap hari Minggu tak habis-habisnya orang dari Jakarta dan Bogor datang ke Klenteng itu.
Sekalipun sudah ada berapa laporan perjalanan mengenai potensi pantai Banten Selatan sebagai daerah tujuan perbaikan jalan dinilai lamban.  Laporan wartawan Pikiran Rakjat pada 26 Agustus 1954 juga menyebutkan bahwa keindahan –terutama tempat pemandiannya- tidak kalah dengan pantai Clincing, Jakarta (waktu itu masih layak dipakai buat berenang  dan juga banyak pengunjungnya. Namun Jalan masih banyak yang rusak, terutama Jalan Serang hingga Merak.
Wisatawan juga datang berombongan.  Pada 25 dan 26 Desember 1954 para pegawai kantor Jawatan Kesehatan Kota Besar Bandung  diceritakan bersama keluarganya berdarmawista ke kawasan Banten. Pada hari pertama rombongan yang berjumlah 60 orang ini menumpang dua otobis bis DAMRI singgah di kawasan Puncak,  Kebun Raya Bogor, hingga Pasar Ikan Jakarta, sebelum terus ke Serang dan menginap di Keresidenan Banten. Pada hari kedua di Banten rombongan berziarah ke Makam Sultan Hasanuddin, Mesjid agung Banten, Merak dan akhirnya singgah di Pantai Florida, Merak (Pikiran Rakjat, 29 Desember 1954).
Saya menemukan perkembangan pariwisata sesudah 1950-an. Misalnya pada 30-31 Meret 1963 untuk pertama kalinya Pemerintah Jawa Barat mengadakan pesta laut di Pantai Florida dan Pulau Suralaya4.  Event itu diadakan untuk usaha membangun pariwisata di daearh banten menyusul pembukaan Banten Lama, Taman Air Tasik dan Pulau Dua yang sudah dilirik para wisatawan karena keanaragaman burung-burung. Pesta laut ini dimeriahkan oleh pertunjukkan reog angklung yang didatangkan dari pedalaman Baduy hingga tarian modern Indonesia.
Acara juga diramaikan oleh Bing Slamet, aktor yang pada masa itu sudah menjadi aktor kondang  dan sajian makanan khas Banten.  Acara dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat masa itu Astradinata dan Ketua  Dewan Pariwisata Pusat, Sri Sultan Hamangkubuwono IX.  Pada sama itu wisatawan asing ayng hendak berkunjung ke Pulau  Suralaya dipungut biaya Rp1500 per orang dan wisatawan lokal dipungut Rp500.  Untuk pengunjung rombongan dipungut biaya Rp50/orang dan anak sekolah dalam rombongan dipungut sebesar  Rp15/orang (Pikiran Rakjat, 23 Maret 1963 dan  Pikiran Rakjat 1 April 1963).
Pada pertengahan 1970-an Pantai Carita sudah tumbuh menjadi tempat wisata dengan fasilitas bungalow dan pesanggrahan milik swasta. Menurut buku yang diterbitkan Dinas Pariwisata Jawa Barat  berjudul Guide to West Java, 1976  tempat peristirahatan ini disewakan kepada orang-orang asing.  Terdapat juga sebuah tempat peristirahatan milik jawatan kehutanan.  Beberapa hotel yang direkomendasikan dalam buku itu antara lain Serang Hotel milik Adji Subardji, Pulorida Village Hotel dan Merak Beach Hotel  milik atau dikelola oleh Mahfud Purnawarman6.  Seorang bernama Anwar Padmajaya mempunyai Villa Karangbolong di tepi Jalan Labuan dan sebuah Cottage di Batu Kuwung.
Hotel besar yang pertama bertaraf internasional  dibangun di tepi pantai  ahsil penelusuran saya adalah Ramaya Beach Hotel pada Oktober 1971 dan sudah bisa dihuni pada April 1972.  Bagian pertama hotel yang selesai dibangun terdiri dari 20 kamar berbentuk mini cottage yang terletak sekitar 30 meter dari patai.  Bangunan-bangunan cottage ini berada di antara pohon-pohon kelapa hingga terkesan asri dan malam hari membuat pemandangan menjadi menakjubkan.
Hotel ini adalah bagian dari dua hotel sebelumnya, yaitu Samudera Beach hotel di Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat dan Bali Beach hotel.   Ramayana Beach Hotel  dibangun dengan biaya Rp80juta.  Dibangun dengan kesulitan besar, yaitu mendapatkan air tawar yang didatangkan dari daratan sejauh  20 meter dari lokasi hotel ke daratan melalui pipa-pipa. Sasaran para tamunya adalah turis asing, para ekspatriat, staf kedutaan besar asing dengan  tarif US$10/malam (Sinar Harapan, 13 April 1972).
Referensi lain  tentang pariwisata di Banten masa silam ditulis   Nenny Wirakusumah,  Banten dengan Obyek wisata serta Peninggalannya yang Bernilai Budaya, diterbitkan Tarate di Bandung pada tahun yang sama merekomendasikan empat tujuan wisata di kawasan itu. Pertama kampung Banten  (Kota Tua Banten)  sekitar 10 Km dari utara Kota Kecil Serang (masa itu disebut Kota kecil). Di kampung telah menunggu peninggalan-peninggalan masa lalu yang penuh keajaiban.  Kedua adalah Pantai Florida di mana pada 1976, Dalam buku itu Ramaya Beach Hotel disebut Ramayana  City Ramayana City.  Ketiga, Mercusuar di Desa Anyer dan Karangbolong. Kawasan Karangbolong disebutkan sudah mempunyai sekitar 20 bungalow.  Keempat adalah Batukuwung 30 Km dari kota Serang tempat pemandian air hangat.
Secara keseluruhan pengembangan pariwisata di Banten Selatan baru terasa 1980-an dengan dibangunnya hotel besar di kawasan Carita. Praktis terjadi pergeseran minat wisatawan dari Merak ke kawasan Banten Selatan.  Dibukanya jalan tol membaut kawasan ini lebih cepat berkembang.  Kalau saya jaringan jalan lebih ke selatan menghubungkan ke kawasan Bayah, saya kira Banten Selatan mampu menyaingi Bali.
Pada September 1954 Panitia Perlindungan alam diketuai Sumantri  dari Jawatan Kehutanan dan Panitia Pemburuan diketuai Suleman Natawidjaja melakukan peninjauan di sekitar semenanjung Ujung Kulon.  Daerah seluas 30 ribu hektar itu sejak masa kolonial sudah dijadikan reservasi alam liar yang dikelilingin panorama indah.  Kunjungan kedua panitia itu untuk menyelidiki Pulau Peucang, Pulau Handeleum dan Pulau Panaitan, sehubungan dengan sebuah rencana menjadi pulau-pulau ini sebagai tujuan para wisatawan (Pikiran Rakjat, 7 September 1954).
Ketiga pulau ini saat itu didiami binatang liar yang dilindungi dan tidak boleh dijadikan hewan buruan. Hingga 1954  Binatang-binatang yang ada di pulau-pulau itu, sekitar 35 ekor badak, 300 ekor banteng, 100 ekor rusa dan macan loreng yang tidak diketahui jumlahnya.  Tim peneliti mendapatkan  fakta binatang-binatang kekurangan makan, karena rumput yang makin berkurang. Pada waktu itu juga panitia sudah mengetahui bahwa cula badak banyak dicari.
Pada zaman merdeka, baru berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor : 48/Um/1958 Tanggal 17 April 1958 Kawasan Ujung Kulon berubah status kembali menjadi Kawasan Suaka Alam dengan memasukkan kawasan perairan laut selebar 500 meter dari batas air laut surut terendah.
Pada 1990-an badak mulai sulit dilacak beredaaannya bahkan mendapatkan jejak badan saja sudah merupakan hal yang menkajubkan.  Wartawan Majalah Matra8 bernama Widjajanto dalam sebuah tulisan menungkapkan hal itu.  Wartawan itu  ikut dalam salah satu regu  Sensus Badak 1997  hanya menemukan jejak banteng di jalur Cigenter-Cibandawoh Barat.  Jejak badak disebutkan mirip setengah lingkaran dengan diameter 20 cm.  Tulisan itu juga menyebutkan rusaknya fasilitas tempat memantau yang bisa digunakan para wisatawan.
Irvan  Sjafari
Catatan Kaki (Sumber-sumber pendukung lainnya)
1 Michael C. William “Banten:Utang Padi Dibayar Padi, Utang Darah Dibayar Darah” dalam buku Audrey Kahin Pergolakan pada Daerah Awal Kemerdekaan, Jakarta: Graffiti Pers, 1990
2.    Cerita mengenai tempat itu kerap dari mulut ke mulut.  Misalnya  asal usul Tanjung Lesung menurut  sumber yang saya temui waktu berkunjung ke sana pada 2005 menyebutkan cerita mengenai Raden Gondang Lesung.  Cerita lain dimuat dalam http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/232-Legenda-Tanjung-Lesung dan tulisan Suharyanto dalam http://folktalesnusantara.blogspot.com/2008/12/hikayat-tanjung-lesung.html tentang seorang bangsawan dari kawasan selatan bernama  Raden Budog yang bermimpi melihat seorang gadis yang membuatnya mengembara ke utara hingga tiba di sebuah kampong tempat para gadisnya menumbukan alu ke dalam lesung atau ngadondang. Singkat cerita pemimpin para gadis itu bernama Sri Poh Aci adalah orang  yang dicarinya. Gayung bersambut, mereka saling jatuh cinta dan menikah.   Cerita ini berakhir tragis karena Raden Budog melanggar pantangan bermain lesung pada Hari Jumat dan menjelma menjadi lutung dan Sri Poh Aci dipercaya menjelma menjadi Dewi Sri. Sejak itu kampungnya menjadi  Kampung Tanjung Lesung.
Contoh lain mengenai asal-usul   Kampung Cibeo, Cikeusik dan Cikatawarna   dipercaya didirikan Pangeran Pucuk Umun, dari Kerajaan Pajajaran yang menolak tunduk pada kerajaan Islam. Dia disebutkan menjelma menjadi Burung beo  dan kembali menjadi manusia setelah melihat Hutan Gunung Kendeng dengan air sungai keperakan. Cibeo dari beo, Cikeusik dari pasir, dan Cikatawarna berwarna. Ceita tentang Pangeran Pucuk Umun ini dimuat oleh Nenny Wirakusumah dalam Banten dengan Obyek Wisata Serta Peninggalannya yang bernilai Budaya, Bandung, Terate, 1976.
3. Multatuli, Max Havelaar yang saya jadikan referensi terjemahan HB Jassin, terbitan Jembatan, 1985.
4. Republik Indonesia: Propinsi Jawa Barat, cetakan 1953 saya mengutip dari hal. 378 dan 393 memberikan data tentang keadaan sosial ekonomi di Banten.
5. Nama Florida kemudian berubah menjadi Pantai Pulorida.  Saya cukup kesulitan melacak apa yang dimaksud dengan Pulau Suralaya dalam berita di Pikiran Rakjat itu, kemungkinan adalah Pulau  Sangiang. Sebab pulau itu yang berseberangan dengan Pantai Merak.
6. Situs http://blog.fitb.itb.ac.id/BBrahmantyo/?p=468 menyebutkan penelitian geologis telah dilakukan sejak 1924 hingga 1930 oleh Ir. W.F. Oppenoorth yang dilanjutkan dengan pekerjaan eksplorasi dan pemetaan hingga 1936. Pada tahun inilah perusahaan Belanda N.V. Mijnbauw Maatschapij Zuid Bantam (MMZB) mulai membangun tambang emas hingga 1939 ketika terpaksa terhenti sampai 1942 akibat terjadinya Perang Dunia II.
8. Widjajanto, “Ujung Kulon: Jatuh cinta di pantai Nyiur” dalam Matra disi September 1997. Sementara Situs Ujung Kulon http://www.ujungkulon.org/tentang-tnuk/sejarah-status-kawasan menyebutkan bahwa Kawasan Ujung Kulon pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli Botani Jerman, F. Junghun pada  1846, ketika sedang mengumpulkan tumbuhan tropis. Pada masa itu kekayaan flora dan fauna Ujung Kulon sudah mulai dikenal oleh para peneliti. Perjalanan ke Ujung Kulon ini sempat masuk di dalam jurnal ilimiah beberapa tahun kemudian.  Namun memang  tidak banyak catatan mengenai Ujung Kulon sampai meletusnya gunung krakatau pada tahun 1883.  Letusan Krakatau memporak-porandakan tidak hanya pemukiman penduduk di Ujung Kulon, tetapi satwaliar dan vegetasi yang ada. Meskipun letusan Krakatau telah menyapu bersih kawasan Ujung Kulon, akan tetapi beberapa tahun kemudian diketahui bahwa ekosistem-vegetasi dan satwaliar di Ujung Kulon tumbuh baik dengan cepat.

Posted by
Angghy Bazza Zhoumbhara

More

Kisah Nyata Seorang Wanita Yang Koma Di Tanah Suci


Kisah Nyata Seorang Wanita yang Koma di Tanah Suci, ini adalah kisah nyata yang ane kutip dari catatan FB Ust. Nasir. Alhamdulillah beliau mau berbagi pengalaman beliau dengan kita semua. Dimana bagi ane pribadi pengalaman ini sangat baik untuk menjadi renungan bagi kita semua. Dan alhamdulillah beliau juga mengizinkan, bahkan merasa senang jika kisah beliau ini dishare. Karena itu ane langsung bersemangat untuk memostingnya, namun dengan perubahan bahasa, kebahasa indonesia tentunya tanpa mengurangi artinya sedikitpun. Semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan silahkan juga di Share ke teman teman yang lain.! Berikut catatan kisah beliau:

Untuk renungan bersama ......

Selama hampir sembilan tahun menetap di Mekah sambil mengurus jemaah haji dan umrah, saya telah melalui berbagai pengalaman menarik dan juga pahit. Bagaimanapun, dalam banyak-banyak peristiwa itu, ada satu kejadian yang pasti tidak akan saya lupakan sampai kapanpun. Yaitu pengalaman terhadap seorang wanita yang berusia 30-an. Kejadian itu terjadi ketika saya mengurus satu rombongan haji.

Setibanya wanita tersebut dan rombongan haji di Lapangan Terbang Jeddah kami sambut dengan sebuah bus. Semuanya nampak riang karena itulah kali pertama mereka mengerjakan haji. Ketika sampai, saya membawa mereka menaiki bus dan dari situ, kami menuju ke Madinah.

Alhamdulillah, segalanya berjalan lancar hinggalah kami sampai di Madinah. Tiba di Madinah, semua orang turun dari bus. Turunlah mereka seorang demi seorang sehingga tiba kepada giliran seorang wanita.
Tapi tanpa sebab apa-apa, ketika kakinya mencecahkan bumi Madinah, tiba-tiba wanita itu tumbang tidak sedarkan diri. Sebagai orang yang dipertanggungjawabkan mengurus jemaah itu, saya pun bergegas menuju ke arah wanita tersebut.
"Jemaah ni sakit” kata saya pada jemaah-jemaah yang lain.Suasana yang tadinya tenang serta merta bertukar menjadi cemas.
Semua jemaah nampak panik dengan apa yang sedang terjadi.
"Badan dia panas dan menggigil. Jemaah ni tak sedarkan diri, cepat tolong saya...kita bawa dia ke rumah sakit," kata saya.
Tanpa membuang waktu, kami mengangkat wanita tersebut dan membawanya ke RS Madinah yang terletak tidak jauh dari situ.
Sementara itu, jemaah yang lain diantar ke tempat penginapan masing-masing.
Sampai di RS Madinah, wanita itu masih belum sedarkan diri. Berbagai usaha dilakukan oleh dokter untuk memulihkannya, namun semuanya gagal.

Tibalah waktu petang, wanita itu masih lagi koma. Sementara itu, tugas membimbing jemaah harus saya teruskan. Saya terpaksa meninggalkan wanita tersebut terlantar di RS tersebut. Namun dalam kesibukan menguruskan jemaah, saya menyempatkan diri menghubungi RS Madinah untuk mengetahui perkembangan wanita tersebut. Bagaimanapun, saya diberitahu dia masih tidak sedarkan diri.

Setelah dua hari, wanita itu masih juga tidak sedarkan diri. Saya makin cemas, maklumlah, itu adalah pengalaman pertama saya berhadapan dengan situasi seperti itu. Memandangkan usaha untuk memulihkannya semuanya gagal, maka wanita itu dihantar ke Hospital Abdul Aziz Jeddah untuk mendapatkan rawatan lanjut sebab pada waktu itu RS di Jeddah lebih lengkap fasilitasnya dibandingkan RS Madinah. Namun usaha untuk memulihkannya masih tidak berhasil. Jadual haji mesti diteruskan. Kami bertolak pula ke Mekah untuk mengerjakan ibadat haji. Selesai haji, sekali lagi saya pergi ke Jeddah.

Malangnya, ketika sampai di Hospital King Abdul Aziz, saya diberitahu oleh doktor bahawa wanita tersebut masih koma. Bagaimanapun, kata dokter, keadaannya stabil. Melihat keadaannya itu, saya ambil keputusan untuk menunggunya di hospital. Setelah dua hari menunggu, akhirnya wanita itu membuka matanya. Dari sudut matanya yang terbuka sedikit itu, dia memandang ke arah saya. Tapi sebaik saja terpandang wajah saya, wanita tersebut terus memeluk saya dengan erat sambil menangis terisak- isak.
Maka sayapun  terkejut karena saya ini bukanlah mahramnya. Tambahan lagi ketika dia tiba-tiba menangis??
Saya bertanya kepada wanita tersebut, "Kenapa Saudari menangis?"
“Ustaz….saya taubat dah Ustaz. Saya menyesal, saya takkan berbuat hal buruk lagi. Saya bertaubat, betul-betul taubat."
"Kenapa pulak anda tiba-tiba saja ingin bertaubat?" tanya saya masih heran.
Wanita itu terus menangis terisak-isak tanpa menjawab pertanyaan saya itu.
Kemudian dia bersuara, menceritakan kepada saya mengapa dia berkelakuan demikian, cerita yang bagi saya perlu diambil iktibar oleh kita semua.
Katanya, "Ustaz, saya ini sudah berumah tangga, kawin dengan lelaki kulit putih. Tapi saya silap. Saya ini cuma Islam pada nama dan keturunan saja.
Ibadah satu apa pun saya tak jalani. Saya tidak sembahyang, tidak puasa, semua amalan ibadah saya dan suami saya tidak ada yang dijalani.
Rumah saya penuh dengan botol arak. Suami saya itu saya sering saya tendangi, dan saya pukul-pukul juga," katanya tersedu-sedu.
"Jadi kenapa anda ingin pergi haji seperti ini?"
"Iyalah...saya lihat orang pergi haji, jadi sayajuga ingin pergi."
"Jadi apa yang menyebabkan anda menangis sampai seperti ininya. Apakah ada sesuatu yang anda alami semasa sakit?" tanya saya lagi.
Dengan suara tersekat-sekat, wanita itu menceritakan,

"Ustaz...Allah itu Maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya. Sewaktu koma itu, saya telah diazab dengan siksaan yang benar-benar pedih atas segala kesalahan yang telah saya buat selama ini.
"Benarkah itu?" tanya saya, terkejut.
"Benar Ustaz. Semasa koma itu saya telah ditunjukkan oleh Allah tentang balasan yang Allah berikan kepada saya. Balasan azab Ustaz, bukan balasan syurga.
Saya merasa seperti diazab di neraka. Saya ini seumur hidup tak pernah pakai jilbab. Sebagai balasan, rambut saya ditarik-tarik dengan bara api.
Sakitnya tidak bisa diungkapkan bagaimana sangkin pedihnya. Menjerit-jerit saya minta ampun minta maaf kepada Allah."
"Bukan itu saja, buah dada saya pun diikat dan dijepit dengan penjepit yang dibuat daripada bara api, kemudian ditarik ke sana-sini...putus, jatuh ke dalam api neraka.
Buah dada saya rentang terbakar, panasnya bukan main. Saya menjerit, menangis kesakitan. Saya masukkan tangan ke dalam api itu dan saya ambil buah dada itu kembali."
Wanita itu terus bercerita tanpa memperhatikan perawat2 dan pasien lain.
Tambahnya lagi, setiap hari dia disiksa, tanpa henti, 24 jam sehari.

Dia tidak diberi peluang langsung untuk istirahat atau dilepaskan dari hukuman. Selama waktu koma itu dilaluinya dengan azab yang amat pedih. Dengan suara tersekat-sekat, dengan air mata yang makin banyak bercucuran, wanita itu meneruskan ceritanya,

"Hari-hari saya disiksa. Ketika rambut saya ditarik dengan bara api, sakitnya terasa seperti tercabut kulit kepala. Panasnya pun menyebabkan otak saya terasa seperti menggelegar.
Azab itu sangat pedih... sangat pedih sekali...tak bisa diceritakan sangkin pedihnya."

Sambil bercerita, wanita itu terus meraung, menangis terisak-isak. Nyatalah dia memang betul-betul menyesal dengan kesalahannya dahulu.
Sayapun tertegun, kaget dan menggigil mendengar ceritanya.
Begitulah balasan Allah kepada umatnya yang ingkar.

"Ustaz...saya ini nama saja Islam, tapi saya minum arak, saya main judi dan segala macam dosa besar. Kerana saya suka makan dan minum apa yang diharamkan Allah, sewaktu tkoma itu saya telah diberi makan buah-buahan yang berduri tajam. Tak ada isi pada buah itu melainkan duri-duri saja, tapi saya harus makan buah-buah itu karena saya memang sangat lapar.

"Ketika buah2 itu ditelan, duri-durinya menikam kerongkong saya dan ketika sampai ke perut, ia menikam perut saya juga. Sedangkan jari yang tercucuk jarum pun terasa sakit, ini pulalah duri-duri besar yang menyucuk kerongkong dan perut kita. Setelah buah itu habis saya makan, saya diberi makan bara-bara api.
Ketika saya masukkan bara api itu ke dalam mulut, seluruh badan saya terasa seperti terbakar hangus.
Panasnya cuma Allah saja yang tahu. Api yang ada di dunia ini tidak akan sama dengan panasannya api tadi.

Setelah habis bara api, saya minta minuman, tapi...saya dihidangkan pula dengan minuman yang dibuat dari nanah. Baunya sangat busuk. Tapi saya terpaksa minum karena saya sangat kehausan. Semua terpaksa saya lalui...azabnya tidak pernah rasa, tidak pernah saya alami sepanjang saya hidup di dunia ini."

Saya terus mendengar cerita wanita itu dengan tekun. Terasa sungguh kebesaran Allah.
"Masa diazab itu, saya merayu mohon kepada Allah supaya berilah saya nyawa sekali lagi, berilah saya peluang untuk hidup sekali lagi. Tak berhenti-henti saya memohon. Saya kata saya akan buktikan bahawa saya tak akan ulangi lagi kesalahan yang telah saya perbuat dahulu. Saya berjanji tidak akan mengingkari perintah Allah dan akan jadi umat yg soleh. Saya berjanji kalau saya dihidupkan kembali, saya akan perbaiki segala kekurangan dan kesilapan saya dahulu, saya akan mengaji, akan sembahyang, akan puasa yang selama ini saya tinggalkan."

Saya termenung mendengar cerita wanita itu. Benarlah, Allah itu Maha Agung dan Maha Berkuasa.
Kita manusia ini tak akan terlepas daripada balasannya. Kalau baik amalan kita maka baiklah balasan yang akan kita terima, kalau buruk amalan kita, maka azablah kita di akhirat kelak.
Alhamdulillah, wanita itu telah menyaksikan sendiri kebenaran Allah.

"Ini bukan mimpi ustaz. Kalau mimpi azabnya takkan mungkin sepedih itu rasanya.
Saya bertaubat Ustaz, saya tak akan mengulangi lagi kesilapan saya yang dulu. Saya bertaubat... saya taubat Nasuha," katanya sambil menangis-nangis.

Sejak itu wanita berkenaan benar-benar berubah. Sewaktu saya membawanya ke Mekah, dia menjadi jemaah yang paling warak. Amal ibadahnya tak henti-henti. Contohnya, kalau wanita itu pergi ke masjid pada waktu maghrib, dia cuma akan balik ke kamrnya lagi stelah sembahyang subuh.
"Maaf, tapi anda hendaklah menjaga kesehatan anda juga, setelah selesai shalat isya anda kan bisa kembali ke kamar untuk makan nasi dahulu, dan istirahat sejenak" tegur saya.
"Gak papa ustaz, saya ada membawa buah kurma, jadi bisa dimakan ketika saya merasa lapar." jawabnya.
Menurut wanita itu, sepanjang berada di dalam Masjidil Haram, dia mengqadakan semula sembahyang yang ditinggalkannya dahulu.
Selain itu dia berdoa, mohon kepada Allah supaya mengampunkan dosanya. Saya kasihan melihatkan keadaan wanita itu, takut kerana ibadah dan tekanan perasaan yang keterlaluan dia akan jatuh sakit pula.
Jadi saya menasihatkan supaya tidak beribadah yang terlalu hingga mengabaikan kesihatannya.
"Gak bisa Ustaz. Saya takut...saya sudah merasai pedihnya azab Tuhan. Ustaz tidak merasakan, Ustaz tidak tau. Kalau Ustaz sudah merasakan azab itu, Ustaz juga akan menjadi seperti saya. Saya betul- betul bertaubat."

Wanita itu juga berpesan kepada saya, katanya, "Ustaz, kalau ada perempuan Islam yang tak pakai jilbab, Ustaz ingatkanlah pada mereka, pakailah jilbab."
Cukuplah saya seorang saja yang merasakan siksaan itu, saya tidak mau wanita lainpun menjadi seperti saya.

Sewaktu diazab, saya lihat ketetapan yang Allah beri ialah setiap sehelai rambut wanita Islam yang sengaja diperlihatkan kepada orang lelaki yang bukan mahramnya, maka dia diberikan satu dosa.
Kalau 10 orang lelaki bukan mahram melihat sehelai rambut saya ini, bermakna saya mendapat 10 dosa."
"Tapi Ustaz, rambut saya ini banyak jumlahnya, beribu-ribu. Kalau seorang tlihat rambut saya, ini bermakna beribu-ribu dosa yang saya dapat. Kalau 10 orang yang melihat, bagaimana? Kalau 100 orang melihat? Itu sehari, kalau hari-hari kita tidak memakai jilbab macam saya ni??? Allah..."

"Saya berniat, balik saja dari haji ini, saya akan minta tolong dari ustaz supaya mengajari suami saya sembahyang, puasa, mengaji, untuk beribadah. Saya akan mengajak suami saya pergi haji. Sebagaimana saya, suami saya tu Islam pada nama saja. Tapi itu semua kesalahan saya.
Saya sudah berhasil membawanya masuk Islam, tapi saya tidak membimbing dia. Bukan itu saja, sayapun malah yang jadi seperti orang bukan Islam."

Sejak kembali dari haji tersebut, saya tidak mendengar lagi cerita tentang wanita tersebut. Bagaimanapun, saya percaya dia sudah menjadi wanita yang benar-benar solehah. Apakah dia berbohong kepada saya tentang ceritanya diazab ketika koma?
Tidak. Saya percaya dia berbicara jujur. Jika dia berbohong, kenapa dia berubah dan bertaubat Nasuha?

Satu lagi, cobalah bandingkan azab yang diterimanya itu dengan azab yang digambarkan oleh Allah dan Nabi dalam Al-Quran dan hadith. Adakah ia bertolakbelakang?
Benar, apa yang berlaku itu memang kita tidak dapat membuktikannya secara saintifik, tapi bukankah soal dosa dan pahala, syurga dan neraka itu perkara ghaib?
Janganlah bila kita sudah meninggal dunia, bila kita sudah diazab barulah kita mahu percaya bahawa "Oh... memang betul apa yang Allah dan Rasul katakan. Aku menyesal..." Itu dah terlambat.

REBUTLAH 5 PELUANG INI SEBELUM TIBA 5 RINTANGAN
WAKTU KAYA SEBELUM MISKIN, WAKTU SENANG SEBELUM SIBUK, WAKTU SEHAT SEBELUM SAKIT, WAKTU MUDA SEBELUM TUA DAN WAKTU HIDUP SEBELUM MATI.

" SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT...."

Semoga postingan Kisah Nyata Seorang Wanita yang Koma di Tanah Suci ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan silahkan juga di Share ke teman teman yang lain.!
sumber: @ http://ketikwww.blogspot.com/2012/01/kisah-nyata-seorang-wanita-yang-koma-di.html#ixzz2PgQg6wZA

Posted by
Angghy Bazza Zhoumbhara

More

Kumpulan Cerita Lucu



Cerita Lucu Nama Ambil Dari Al-quran

Doni dan Tono adalah sahabat sejati, keduanya baru saja di karuniai seorang anak. dan pada suatu saat meraka bertemu terjadilah percakapan berikut.

Doni : No, anak lo namanya siapa?
Tono : Azis, ambil dari Al-quran tuh
Doni : anak gue namanya juga ambil dari Al-quran
Tono : siapa?
Doni : Saitonirojim
#tibatibahening

Cerita Lucu Sariawan

Setelah Jalan jalan, Udin, memasuki pelataran sebuah rumah makan. Dia kelaparan. Dilihatnya masih ada satu tempat yang kosong, langsung dia menghampiri pelayan untuk memesan makanan. Beberapa menit kemudian pesanan pun datang dan tanpa menunggu lama dia langsung menyantap hidangan. Lagi asyiknya makan, datanglah seorang cewek cantik. Wajahnya oriental, Pakai celana pendek. Karena semua tempat penuh, cewek itu lalu bergabung semeja dengan Udin. Jadi, satu meja dua tempat duduk. Udin terpana melihat kecantikan cewek itu, sampai-sampai dia menunda santapannya. Entah kenapa, tiba-tiba Udin tersadar dan dengan reflek dia menutup mulutnya pakai kedua belah tangannya. Si cewek yang melihat tingkah aneh Udin lantas bertanya,
Ce : "Mas, kenapa nggak makan. Panas dalam ya?".
Udin : (Geleng-geleng kepala).
Ce : "Susah buang air ya?".
Udin : (Tetap geleng-geleng kepala).
Ce : "Mas pasti sariawan. Bibirnya pecah-pecah ya?".
Udin : (Sambil membuka kedua belah tangannnya dari mulutnya), ”Iya, pecahnya besar sekali".
Rupanya bibir Udin sumbing.

Cerita Lucu Nenek sayang Cucu

Tini baru berumur dua setengah tahun, tapi cerewetnya bukan main.
Dan namanya saja anak kecil jadi kalau bicara juga ceplas ceplos (Maklum, Ibunya
dulu ngidam beo panggang ).Kadang-kadang ucapannya membuat malu ibunya seperti kalau sedang ada tamu Tini dengan santai bilang pada ibunya "Bu, Tini mau kencing" atau "Bu, Tini mau beAb .
Oleh sebab itu lah ibunya membuat istilah khusus untuk itu, yaitu kalau buang air
kecil harus bilang "Bu, Tini mau siul" dan kalau buang air besar, bilang "Bu, Tini mau nyanyi."Hal tersebut sangat diingat oleh Tini sehingga dia sendiri lupa apa kata asli dari dua hal itu.
Hal ini sudah berlanjut sampai lebih dari 2 bulan dan tidak pernah sekalipun Tini salah ucap. Dan si Ibu tidak pernah lagi dipermalukan oleh Tini di depan tamunya. Pada suatu waktu datanglah Nenek Tini dan berniat untuk menginap di rumah Tini dengan membawa oleh-oleh buah pepaya dari kampung. Namanya juga anak kecil yang sudah lama tidak ketemu sang nenek, maka Tini minta ijin pada ibunya untuk tidur bersama neneknya. Si ibu memperbolehkan sambil menasehati agar Tini tidak boleh ngompol, dan kalau sudah kepingin buang air harus bilang sama nenek supaya diantar ke kamar mandi.
Dengan gembira Tini langsung meng-iya-kan dan tidurlah si nenek dan cucunya. Mungkin karena terlalu banyak makan papaya pemberian si nenek, tengah malam Tini mulai merasakan perutnya mules. Karena ingat pesan ibu, maka Tini membangunkan neneknya yang sedang lelap tidur sambil berkata :
"Nek, nek. Tini mau nyanyi".
Dengan sabar si nenek menjawab :"Cu, ini sudah malam. Jangan nyanyi sekarang nanti tetangga pada bangun. Besok saja yaa..".
Tapi si Tini yang sudah mules berat memaksa neneknya untuk 'nyanyi' sekarang juga. Karena saking sayangnya pada si cucu, akhirnya si nenek setuju dan
katanya "Boleh nyanyi sekarang, tapi pelan-pelan aja nyanyi dikuping nenek."
wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk

Cerita Lucu Toko Obat

Alkisah di suatu pasar di bilangan Jakarta ada 2 toko obat. Toko obat pertama milik wan Abud keturunan Arab, dan toko yang kedua milik koh Ahing orang keturunan tionghoa. Toko mereka bersebelahan, tapi toko koh Ahing lebih laris dibanding toko milik wan abud. Semakin hari semakin banyak saja pelanggan koh Ahing. Bahkan langganan wan abud juga ikut pindah ke toko sebelah milik koh ahing lantaran koh Ahing bikin promo "TIDAK SEMBUH UANG KEMBALI 3X LIPAT". Wan abud semakin geram saja...
Suatu ketika wan Abud berniat jahat kepada koh Ahing dengan maksud merebut pelanggan koh Ahing dengan strategi nya..

Wan Abud: "sialan si ncek, toko ane jadi ga laku.. Biarin Ntar ane kerjain tuh orang. Ane pura2 sakit trus bilang ke orang2 kLo ane ga sembuh minum obatnya si Ahing".

Wan Abud: "permisi Koh Ahing.."
Koh Ahing: "Eh..wan Abud, tumben..ada apa? Toko nya juga kok blm buka, knp wan Abud?
Wan Abud: "Iya nih koh, ane lagi sakit. Mau beli obat sama ente. Kan obat ente terkenal manjur..sampe2 bikin iklan TIDAK SEMBUH UANG KEMBALI 3X LIPAT segala".
Koh Ahing: "Marah banget roman nya . Ente sakit apa wan Abud??"
Wan Abud: "Ane sakit mati rasa nih koh Ahing"
Koh Ahing: "oohh..mati rasa, saya ada obatnya yg mujarab". "Ling-ling..tolong ambil obat di kotak nomor 8 buat wan Abut" (teriak koh ahing kepada ling2 anak nya)

Tak lama berselang, ling-ling datang membawa obat yang diambil nya dari kotak nomor 8

Koh Ahing: "ini wan abud obat mati rasa nya. Langsung di minum aja wan Abud
Wan Abud: "Ane minum ni yee...
Saat obat baru sampai di lidah wan abud, ia merasakan hal yg aneh..lalu ia berkata
Wan Abud: ": Sialan luh koh, ini mah Kotoran KAMBING"
Koh Ahing: " ente bilang mati rasa wan abud, itu bisa ngerasain Kotoran KAMBING? "

Niat jahat wan Abut untuk merebut pelanggan koh Ahing pun gagal lantaran kecerdikan koh Ahing yg sudah membaca niat jahat wan Abud. Dengan perasaan kesal ia pun beranjak pulang ke rumah.

Di rumah ia menyusun rencana lain untuk menjatuhkan koh Ahing. kali ini ia tidak sendiri, tapi dibantu asisten nya yang bernama Udin

Wan Abud : " Udin lu besok ikut gw ke toko si Ahing, gw mo ngerjain dia. Ntar gw pura2 hilang ingatan trus lu minta obat hilang ingatan buat gw sama si Ahing". Trus gw pura2 ga sembuh, nnti lu triak ke orang2 kLo obat dia ga manjur trus lu minta uang ganti rugi 3x lipat
Udin : "Siap juragan

keesokan hari nya Udin dan wan Abud pergi ke toko koh Ahing
Koh Ahing: "eh udin..kenapa itu bos lu kya orang linglung??
Udin: "ini koh, bos saya sakit hilang ingatan, saya minta obat buat nyembuhin bos saya dari sakit hilang ingatan".
Koh Ahing: "Ada kok din, tenang aja." "Ling-ling, tolong ambil obat di kotak nomor 8" (koh Ahing meminta anaknya untuk mngambil obat di kotak nomor 8

yang awal nya berlagak seperti orang hilang ingatan, sembari meninggalkan toko koh Ahing wan Abud berkata
Wan Abud: "Dasar Ncek giLa...gw mau di kasih kotoran KAMBING lagi, sialan lu"
Koh Ahing: "kata nya hilang ingatan, itu masih inget sama Kotoran KAMBING.

Cerita Humor Ulang Tahun

Hari ini adalah hari yang (harusnya) spesial bagi Bambang, namun dia merasa tidak demikian di hari ulang tahunnya ini ketika dia baru membuka mata dia bukannya dapat ucapan "selamat" dia malah disambut oleh caci maki sang istri, kedua anaknya bertengkar hebat, dalam perjalanan ke kantor pagi tadi dia tejebak macet, belum lagi ban nya bocor, terus sesampainya di kantor pun rupanya tak ada yang menyadari hari ulang tahunnya pikirnya.

Untunglah ada Rika, sekertarisnya yang baik serta pengertian (plus cantik) yang mau menghiburnya.
"Bapak kelihatan murung, ada apa pak.?"
"Nggak, nggak ada apa-apa." Hufft rupanya Rika juga gak tau hari ulang tahunku.
"Emmm, bapak ntar habis pulang mau temenin rika makan nggak.? rika tau restoran enak yang kemarin baru dibuka." sambil mengedipkan mata.
"OK, baiklah".

Direstoran mereka berdua makan. Selesai makan mereka ke tempat karaoke. Kemudian malamnya Pak Bambang mengantar Rika ke apartemennya.
"Bapak mau mampir dulu.?, sebentar aja Pak..."
"OK lah, sebentar aja ya.." dari pada di rumah kena marah lagi pikirnya.

"Wah Rika gak nyangka ya kamu juga suka film gituan." Pak Bambang tak sengaja melihat beberapa film diantara beberapa koleksi DVD Rika di ruang tamu.
"Ah pak, cuma penasaran aja, hehe."
"Penasaran kok ada beberapa keping gitu...". Pak Bambang tersenyum.
Kemudian lama-lama pembicaraan menjerus ke hal-hal yang lebih.
"Emmm, pak Bambang saya permisi sebentar mau ke belakang ada sesuatu yang mau dibenerin. Bapak tunggu di kamar saya aja yahhh..." Rika mengedipkan matanya sambil tersenym manis.
Pak Bambang yang mengerti "KODE" itu pun beranjak ke kamar Rika sambil bersiul-siul.
"Heheheh.., Gak nyangka bisa "ginian" semudah ini sama Rika..." katanya dalam hati.

Tak lama Rika pun menyusul masuk. Dan Pak Bambang yang berbaring di atas ranjang dan sudah tak mengenakan sehelai benang pun hanya bisa TERPAKU melihat Rika membawa kue ultah bersama anak istri dan rekan-rekan kerja Pak Bambang.

Cerita Lucu Dua ORang Mati

Ada dua orang yang sudah mati ditanya malaikat penjaga gerbang sebelum masuk ke alam baka.

Malaikat: Kenapa kamu ada di sini?

Orang 1: "Sewaktu saya dikantor, saya diberitahu tetangga kalau istri
saya sedang berselingkuh dengan laki-laki lain di apartemen saya.
Karena itu saya langsung ngebut pulang. Sampai di rumah saya
obrak-abrik seluruh kamar mencari laki-laki itu. Marah nggak ketemu,
saya lempar apa saja yang saya temukan keluar jendela, termasuk koper
yang ada di samping tempat tidur. Saking emosinya saya kena serangan
jantung."

Malaikat: "Kalau kamu?" (tanya malaikat ke orang kedua)

Orang 2: "Hhh… saya ada di dalam koper yang dibuang tadi.."

Cerita Humor Kaki Kambing

Dalam sebuah pelajaran matematika, Ibu guru bertanya kepada murid.

Ibu Guru : Kaki ayam ada berapa, Bonar ?
Bonar : Dua bu
Ibu Guru : Bagus, sekarang jojon, kaki kambing ada berapa ?
Jojon : Delapan Ibu Guru
Ibu Guru : Bagaimana bisa begitu ?
Jojon : Coba hitung, 2 kaki depan, 2 kaki belakang, 2
kaki kiri dan 2 kaki kanan. Kan 2+2+2+2=8
Ibu Guru : Jojon, sungguh pintar kau seperti pejabat saja.

Cerita Lucu Maling

Alkisah suatu malam ada dua orang maling yang baru saja berhasil merampok sebuah warung
Maling 1 : Jon lu tadi ngambil barang apa aja?
Maling 2 : Gw ngambil perhiasan, duit sama TV LCD 32 inchi
Maling 1 : Kalo gw berhasil ngambil sendal si pemilik warung
Maling 2 : Jiah lu bego banget. Ngapain ngambil sendal. Kenapa ngga ngambil barang berharga oon.
Maling 1 : lu tuh yang bego. Gw ngambil sendal si pemilik warung supaya dia ngga bisa ngejar kita.
Maling Dua : ?!?!?!@
===========================================================
 

Simulasi Kredit Mobil

Di sebuah Sentra Mobil di Jakarta.

Pelanggan: "Aku ingin membeli sebuah mobil, tapi tak mampu."

Tenaga marketing: "Apakah benar sedemikian?"

Pelanggan: "Kalau jadi beli mobil, mungkin aku tak mampu menyewa rumah lagi."

Tenaga marketing: "Apa yang Bapak risaukan? Bapak kan bisa kembali ke rumah orang tua Bapak dan selanjutnya nebeng kepada mereka."

Manfaat Buah Jeruk di Meja Kantor

Seorang anak muda baru datang masuk kerja di sebuah perusahaan. Pada hari pertama, karena ia adalah orang baru, maka ia tak tahu kebiasaan perusahaannya, yaitu sehabis makan siang setiap karyawannya biasanya mendapat bagian buah-buahan dengan cuma-cuma.

Hari itu sehabis makan siang dan kembali ke kantor, ia menemukan di atas meja kerjanya terdapat sebuah jeruk, maka itu ia segera menanya kepada rekannya yang duduk di sebelahnya: "Buah jeruk di atas mejaku ini milik siapa, ya?"

Mendengar pertanyaan ini, rekannya itu menjawab: "Jeruk itu untuk dirimu."

Anak muda itu masih tak mengerti maksudnya, maka ia menanyanya lebih lanjut "Mengapa?"

Rekannya itu segera menimpalinya dengan maksud bergurau dan meledeknya: "Karena kamu tampan lagi gagah!"

Siapa tahu anak muda itu mengamati rekannya tersebut dengan cermat, lalu dengan penuh ragu-ragu menanyanya: "Namun di tanganmu kok juga ada sebuah, ya?"

Tidak Mau Kawin

Anakku, Rudy yang berumur 10 tahun selalu mengharapkan dirinya mempunyai seorang adik laki-laki atau adik perempuan, tetapi harap punya harap, beberapa tahun kemudian harapannya itu tak juga terwujud. Pada suatu hari, ia dengan sikap yang sungguh-sungguh berkata kepadaku, katanya ia ingin menanya suatu pertanyaan yang sangat penting.

"Bu, aku kelak sesudah dewasa mau kawin tidak?"

"Sudah tentu donk! Dengan demikian, aku akan mempunyai kesempatan untuk menjadi Nenek!"

Mendengar jawabanku ini, ia menundukkan kepalanya dan berpikir sejenak, kemudian ia tiba-tiba menggeleng-gelengkan kepala dan berkata dengan spontan: "Ah, sudahlah! Aku tak jadi kawin dah!"

"Mengapa?"

"Karena Ibu selalu tak memberi aku kesempatan untuk menjadi abang! Maka itu, apa salahnya bila aku kelak juga tak memberi Ibu kesempatan untuk menjadi Nenek!"
Testing Sekretaris
Setelah serangkain ujian dan test, akhirnya terpilihlah 5 orang wanita cantik untuk memperebutkan 1 posisi sebagai sekretaris di sebuah perusahaan. Si Bos bingung memilih mana dari kelima wanita tersebut, karena semuanya memiliki kualifikasi yang baik.
Akhirnya si Bos pun melakukan tatap muka dengan ke 5 calon sekretaris nya tersebut.
Bos: “Oke, kalian ber-5 telah berhasil melewati serangkaian ujian dan test yang berat. Sekarang adalah ujian terakhir. Sayangnya saya hanya akan memilih 1 diantara kalian untuk menempati posisi sebagai sekretaris saya di perusahaan ini, dengan gaji 30 juta/bulan.”
Si Bos menghela nafas sebentar, “cantik-cantik semuanya,” batin si Bos.
“Oke, Sekarang, saya membutuhkan 1 jawaban terbaik & logis dari kalian.Pertanyaannya: Wanita memiliki 2 mulut! Yaitu mulut atas, dan mulut bawah, apakah perbedaan dari kedua mulut tersebut?” Tanya si Bos akhirnya.
Kelima wanita cantik tadi berpikir sejenak, dan inilah jawaban mereka :
Wanita-1: “yang 1 vertikal, dan 1 lagi horizontal, Pak..”
“Hem… sangat baik, kamu memiliki pandangan sosiologis yg bagus.” ujar si Bos sambil tersenyum puas.
Wanita 2: “yang 1 berbulu, dan 1 lagi tidak, Pak..”
“mengesankan, kamu realistis.” kata si Bos dengan mengangguk.
Wanita 3: “yang 1 bisa bicara, 1 lagi tidak bisa bicara Pak”
“Cukup bagus, kamu mengedepankan aspek komunikatif, hal penting bagi seorang sekertaris.”
Wanita 4: “yang 1 ada gigi, 1 lagi ompong Pak”
Boss: hahahaha… kamu orang yang sangat humoris..
Wanita yang ke-5 bingung, karena semua jawaban yang terlintas dibenaknya sudah di sebutkan oleh yang lain. Tiba-tiba dia menemukan ide. Sambil tersenyum manja, wanita ke 5 menjawab :
“Mulut yang 1 dipake sendiri…. mulut yang lain dipake sama… Bosss” (sambil tersipu malu)
Si Bos tersentak kaget, dan langsung berdiri. Kata si Bos : “YAA….!! KAMU SAYA TERIMA!”
Saat ini jaman serba susah. Harga BBM naik, akibatnya terjadi PHK di berbagai perusahaan. Salah satu yang terkena PHK adalah Paijo. Bulan ini ia tidak bisa lagi mengirim uang untuk istrinya di kampung halaman.
Ia hanya bisa mengirim surat. Isinya demikian:
Istriku Tercinta,
Maafkan kanda sayang, bulan ini Kanda tidak bisa mengirim uang untuk kebutuhan keluarga di rumah. Kanda hanya bisa mengirimmu 1000 ciuman.
- Kanda Paijo -
Seminggu kemudian Paijo mendapat surat balasan dari istri tercintanya:
Kanda Paijo tersayang,
Terima kasih atas kiriman 1000 ciumanmu. Untuk bulan ini Dinda akanmenyampaikan laporan pengeluaran keluarga :
Tukang minyak bersedia menerima 2 ciuman setiap kali membeli 5 liter minyak tanah. Tukang listrik mau dibayar dengan 4 ciuman per tanggal 10 setiap bulannya.
Pemilik kontrakan rumah mau dibayar cicil dengan 3 kali ciuman setiap harinya.
Engkoh pemilik toko bahan makanan tidak mau dibayar pakai ciuman. Ia maunya dibayar dengan yang lain.. Ya terpaksa Dinda berikan saja.
Hal yang sama juga Dinda berikan buat kepala sekolah dan gurunya si Udin yang sudah 3 bulan nunggak uang sekolah.
Besok Dinda mau ke pegadaian untuk tukerin 200 ciuman dengan uang tunai, karena yang punya pegadaian sudah bersedia menukarkan 200 ciuman ditambah bayaran lainnya dengan uang 650ribu, lumayan buat ongkos sebulan.
Keperluan pribadi Dinda bulan ini mencapai 50 ciuman.
Kanda tersayang.. bulan ini Dinda merasa jadi orang yang paling kaya di kampung, karena sekarang Dinda memberikan piutang ciuman ke banyak pemuda di kampung kita dan siap ditukar kapan pun Dinda butuhkan.
Kanda, dari kanda masih tersisa 125 ciuman, apakah kanda punya ide? atau dinda tabung saja ya?
- Dinda tersayang -
Gedubrak!! Paijo pun Pingsan.
Sumber yang dekat dengan FIFA mengatakan anggota rapat komite Asosiasi FIFA di Zurich, Selasa (1/3) merekomendasikan agar Nurdin tidak lagi mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015.
Salah satu dasar penolakan mereka adalah catatan hitam Nurdin Halid yang sempat masuk penjara karena kasus korupsi. Kode etik FIFA melarang seseorang yang pernah terganjal kasus hukum menjadi pemimpin federasi sepakbola, termasuk PSSI.
Namun perjuangan Nurdin Halid yang sudah terkenal di kalangan masyarakat sepak bola Indonesia dengan “tidak turun-turun” ternyata tidak membuat gentar dan dirinya tetap akan mencalonkan kembali.
Kini Nurdin Halid mengajukan kembali setelah dilarang mencalonkan diri lagi oleh FIFA dan Nurdin Halid mengganti namanya menjadi,
“Bukan Nurdin Halid”
Pada Minggu sore yang cerah, dua orang pemuda RT melakukan kunjungan dari pintu ke pintu untuk pengumpulan dana bantuan kemanusiaan. Ketika mereka mengetuk satu pintu, dan melihat bahwa wanita yang membuka pintu tidak senang melihat mereka.
Dia mengatakan kepada mereka dengan tegas bahwa ia tidak ingin membantu apa-apa, dan sebelum mereka bisa berkata apa-apa lagi, dia membanting pintu di depan mereka.
Yang mengejutkan, pintu tidak menutup, bahkan, ia kembali terbuka. Wanita itu mencoba lagi, benar-benar mendorong pintu itu, dan membanting lagi dengan hasil yang sama – pintu kembali terbuka.
Wanita itu yakin bahwa orang-orang muda itu mengganjal pintu dengan kaki mereka, dan kali ini ia mengumpulkan tenaga yang sangat besar untuk membanting pintu itu dengan sangat kuat. Saat itu, salah satu dari mereka berkata dengan tenang,
“Bu, sebelum Anda melakukannya lagi, Anda harus memindahkan kucing Anda terlebih dahulu.”

Curhatan Ayam
Ayam : Gue benci banget sama manusia.
Sapi : Lah, mang lo napa.. yam??
Ayam : masak gue baru makan beras dikit aja, langsung diusir, sampe di lempar-lempar batu segala. Padahal mereka ampir tiap hari makan telur dan daging gue. Sebel!!! benci bngt gue sama yang namanya manusia.
Sapi : Emang lo doang yang benci???? Gue lebih benci mereka dari siapapun!
Ayam : Emang lo kenapa.. pi?
Sapi : Coba elo bayangin, ampir tiap hari susu gue di elus-elus, dipencet-pencet, diremas-remas, tapi manusia durjana itu gak pernah nikahin gue, boro-boro ngelamar… Sakiiiittt banget batin gue , emangnya gue jablay.!!!!!

Tukang Becak dan Kuntilanak
Malam yang dingin. Seorang tukang becak menyun karena gak dapat penumpang dari sore. Akhirnya si tukang becak memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba muncul seorang wanita berambut panjang memanggilnya. “Wah, penumpang nih,” pikir si tukang becak. Akhirnya wanita itu naik.
Tukang becak: “Mau kemana, dik?”
“Jalan aja pak, nanti saya beritau” jawab wanita itu datar.
Ketika sampai di dekat kuburan, Tiba-tiba menyuruh becak berhenti. “Stop, bang…”,katanya.
Pada saat si wanita turun, tukang becak melihat ternyata kaki wanita berambut panjang itu tidak menyentuh tanah. Serta merta si tukang becak berkata sambil mengigil : “Hiiii….Kuntilanakkkkkkkkk……”
Dengan spontan wanita itu melirik sinis ke arah si tukang becak : “Biarin…daripada lu, tukang becak!”

Robot Detektor Kebohongan
Maman adalah seorang genius, profesor pintar yang berhasil menciptakan sebuah robot canggih, yang memiliki kemampuan mendeteksi kebohongan apapun yang dikatakan oleh manusia. Si Robot akan menampar siapapun yang mengucapkan kebohongan. Dengan bangga, Maman membawa robot itu kerumah untuk dipamerkan pada anak dan istrinya. Maman menunggu anaknya pulang untuk memperlihatkan hasil karyanya yang tercanggih itu.
Tetapi, anaknya tak kunjung pulang. Setelah sekian lama, baru sore hari lah si anak pulang.
“Asep, kamu dari mana? kok jam segini baru pulang” tanya si Maman
“Ada pelajaran tambahan pap” jawab Asep, sang anak.
*PLAK!!!* Sang Robot menampar si anak dengan keras.
“Asep, ini adalah robot ciptaan papap, dia akan menampar siapapun yang berbohong! Sekarang katakan dengan jujur, kenapa kamu pulang telat ??!”
“Maaf pap…. aku habis menonton film di rumah teman”
“Film apa?”
“Film Komedi pap”
*PLAK!!!*
“Ayo katakan dengan jujur film apa ??”
“Maaf pap… saya menonton film porno”, jawab Asep sang anak sambil menunduk.
Mendengar jawaban Asep, Maman seketika marah. Matanya melotot. Sambil menunjuk-nunjuk, Maman berkata :
“Kamu ini yah… Kecil-kecil udah punya kelakuan kayak gitu? Kalo besar itu kamu mau jadi apa???! Kurang ajar kamu ya… bikin malu papap ajah.”
“Perbuatan yang benar-benar memalukan!!! papap waktu seumuran kamu gak pernah senakal kamu tau !!!”
*PLAK* Maman sang profesor di tampar keras oleh si Robot.
Seketika, suasana rumah hening beberapa saat.
Istri Maman, yang sedari tadi mendengarkan kejadian tersebut keluar kamar dan langsung berkata : “Abang ini gimana sih??? Sama saja kelakuannya kayak anaknya! Buah Apel gak pernah jatuh jauh dari pohonnya kan? Inget Bang, bagaimanapun, Asep itu anak Abang, jadi….”
*PLAK* Si robot menampar istri Maman sebelum dia sempat menyelesaikan kata-katanya
Dan, seketika suasana rumah hening…. heninggggggggggg begitu lama.
Bibir pecah
Ani baru saja kopi darat sama cowok sumbing yang dikenalnya dari chatting. Mereka janji makan di resto, setelah makanan datang, cowok tetap menutup mulutnya karena malu. “Kenapa gak makan? Sariawan ya? Cowok menggeleng pelan. “Bibir pecah2 ya?” “iya, Pecah banget”

Amir oh Amir
Amir yang medengar kabar bahwa istri dan anaknya tewas mengenaskan, langsung memilih bunuh diri dengan loncat dari Lt. 30 karena tak tahan menderita. Tapi di Lt. 20 dia sadar kalau belum punya anak dan ketika di Lt. 10 dia juga tersadar kalau belum nikah.

Umur Fosil
“Mas berapa kira2 umur fosil dinosaurus ini?” “1 juta tahun lebih 4bulan dan 5hari.” “Anda kok tahu persis umur dinosaurus ini.” “Karena waktu pertama kali saya bekerja disini umurnya 1 juta tahun dan sekarang sudah 4 bulan 5 hari saya bekerja disini”

Senyum
Dua orang sahabat sedang duduk-duduk di cafe. Salah satunya berkata,”kamu tahu tidak cewek cantik disana selalu tersenyum-senyum kearahku, lho” “Huu… masih untung dia Cuma senyum! Tau gak, dulu waktu pertama kali liat wajahmu, aku hampir mati ketawa!”

Tidak batuk
Setelah minum obat khusus dari dokter, akhirnya pasien yang menderita batuk menahun itu meninggal dunia. Keluarganya shock dan minta penjelasan dan tanggung jawab pada dokter. Dengan santai dokter berkata “Lihat sisi positifnya, setidaknya sekarang ia sudah tidak batuk lagi”

Asem atau manis
“Pak, berapa harga 1 kg jeruk ini?” “5ribu bu” “tp jeruknya manis atau asem?” “pasti manis bu, kalau asem gak usah bayar deh!” “Klo gitu tolong dibungkus 1 kg yang asem, ya”

Kedua kalinya
Sepasang kekasih sedang ML tiba2 si ce bertanya, “Hai sebentar, kamu tidak kena AIDS kan?” Co: “Tidak” Ce: “Syukurlah! Karena aku tidak mau tertular untuk yang kedua kalinya.”

Jaman dulu
Pada jaman dahulu kala…
Dimana belum ada air, belum ada listrik dan belum ada yg bisa diceritakan. The end.

Ibarat
Jika kamu adalah cinta sejatiku, kuharap kita selalu bersama. Ibarat bunga mawar, gw mawarnya lo durinya, ibarat nao-nao, gw manisnya lo asinnya. Ibarat tahi lalat, gw lalatnya lo…?

Sudahlah
3 orang pemabuk bertaruh untuk bisa membuat seseorang marah. Pemabuk 1 & 2 gagal. Tiba giliran pemabuk ketiga,”Hai kamu! Aku sudah sering meniduri ibumu!”
Semua orang yg mendengar kaget dan kira2 apa yang terjadi. Orang yang dihina berdiri dan berkata, “AYAH, sudahlah! Ayo pulang!”

Posted by
Angghy Bazza Zhoumbhara

More

Terkini

@anggi_sombara. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / shoumbhara

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger